TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo menilai keluhan masyarakat mengenai pasokan listrik yang tidak mencukupi sebagai sesuatu yang mendesak untuk segera diselesaikan. Jokowi mengaku telah menginstruksikan jajarannya segera mengupayakan penyelesaian masalah tersebut.
"Inilah memang fakta yang kita hadapi. Karena itu, saya telah memerintahkan terus kepada menteri, baik Menteri ESDM, BUMN, maupun Dirut PLN, untuk secepat-cepatnya menyelesaikan kekurangan-kekurangan yang sudah sangat mendesak di daerah-daerah. Terutama di kawasan Indonesia Timur, utamanya lagi di tanah Papua," ujar Jokowi dalam keterangan resmi, Selasa, 9 Mei 2017.
Baca: PLN dan Siemens Siapkan Pasokan Listrik 500 MW ke ...
Khusus di wilayah Papua, ucap Jokowi, pembangunan infrastruktur kelistrikan merupakan salah satu persiapan pemerintah dalam rangka menyambut Pekan Olahraga Nasional (PON) yang akan diselenggarakan di sana pada 2020. Selain infrastruktur kelistrikan, infrastruktur pendukung lain, seperti venue penyelenggaraan pertandingan, tengah dikerjakan.
"Sekarang venue-venue tempat untuk penyelenggaraan sedang dibangun oleh gubernur, oleh provinsi, kota, dan sebagian oleh pemerintah pusat. Tapi sudah dihitung bahwa listriknya masih kurang. Karena itu, apa yang akan kami resmikan dan bangun ini juga salah satu persiapan untuk menyambut PON 2020," ucap Jokowi.
Simak: Pasokan Listrik Sistem Khatulistiwa Surplus 126 Megawatt
Berdasarkan data yang diterima Jokowi, jumlah pasokan listrik di Papua dan Papua Barat saat ini sebesar 280 megawatt (MW). Adapun pada 2019, pemerintah menargetkan jumlah pasokan listrik 730 MW.
BISNIS.COM