TEMPO.CO, Jakarta - Pembangkit Listrik Tenaga Mesin dan Gas Mobile Power Plant Jayapura yang berkapasitas 50 MW ditargetkan beroperasi pada September 2017.
Pada Selasa, 9 Mei 2017, Presiden Joko Widodo meresmikan groundbreaking pembangkit listrik tersebut, sekaligus meresmikan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Tidore 14 MW.
Pembangunan PLTMG Mobile Power Plant (MPP) Jayapura 50 MW berjalan sejak Januari 2017. Hingga saat ini, pengerjaan konstruksi sudah mencapai 70 persen, sedangkan pengerjaan elektrikal sekitar 50 persen.
Pembangunannya diperkirakan makan waktu delapan bulan dan ditargetkan beroperasi pada September tahun ini. Nilai investasi proyek itu Rp 785 miliar.
"PLN akan terus berkomitmen meningkatkan penyalaan listrik di Papua-Maluku," kata Haryanto, Direktur Bisnis Regional Maluku-Papua PLN, Selasa, 9 Mei 2017.
Jika PLTMG MPP Jayapura 50 MW, sistem listrik Jayapura yang sebelumnya berdaya 84 MW akan mendapat tambahan suplai sebesar 50 MW atau 60 persen dari daya saat ini. Dengan masuknya PLTU Tidore, daya mampu sebesar 27 MW akan mendapat tambahan suplai sebanyak 14 MW atau 50 persen.
"Dengan peningkatan rasio elektrifikasi, maka roda perekonomian warga setempat akan meningkat," ucap Haryanto.
Penambahan suplai akan memperkecil pemadaman akibat defisit daya serta terbukanya peluang penambahan pelanggan baru rumah tangga dan industri.