TEMPO.CO, Jakarta - Bank Indonesia (BI) menyampaikan posisi cadangan devisa pada akhir April 2017 mencapai USD 123,2 miliar atau lebih tinggi dibanding posisi akhir Maret 2017 sebesar USD 121,8 miliar.
Baca: Cadangan Devisa Indonesia Sentuh US$ 121,8 Miliar
“Peningkatan itu terutama dipengaruhi oleh penerimaan pajak dan devisa ekspor migas bagian pemerintah serta hasil lelang surat berharga Bank Indonesia (SBBI) valuta asing (valas),” ujar Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Tirta Segara dalam keterangan tertulis, Senin, 8 Mei 2017.
Tirta menuturkan penerimaan devisa telah melampaui kebutuhan devisa untuk pembayaran utang luar negeri pemerintah dan SBBI valas jatuh tempo. Posisi cadangan devisa tersebut juga cukup untuk membiayai 8,9 impor atau 8,6 bulan impor, membayar utang luar negeri pemerintah, dan berada di atas standar kecukupan internasional sekitar tiga bulan impor.
“BI menilai cadangan devisa kita mampu mendukung ketahanan sektor eksternal dan menjaga kesinambungan pertumbuhan ekonomi Indonesia ke depan,” ujar Tirta.
Baca: Tax Amnesty Dorong Cadangan Devisa Maret Naik Jadi ...
Deputi Gubernur BI Sugeng mengatakan aliran modal asing yang masuk ke Indonesia hingga saat ini masih cukup deras. Hal itu menandakan program dan kebijakan yang ditempuh pemerintah dinilai berhasil oleh investor. “Jadi investor membaca bahwa Indonesia melakukan langkah-langkah perbaikan,” ujarnya di kompleks BI, Senin pagi, 8 Mei 2017.
GHOIDA RAHMAH | ANGELINA ANJAR SAWITRI