TEMPO.CO, Jakarta – Comac C919, pesawat penumpang berkapasitas jumbo buatan Cina, sukses melakukan uji coba pekan lalu. Pesawat ini ditaksir menjadi pesaing terberat Boeing dan Airbus.
Baca: ComacC919, Pesawat Cina Penantang Boeing dan Airbus
Gu Bin, pengamat penerbangan dari China’s Aviation Industry Corporation, memprediksi Comac C919 akan mengganggu duopoli yang dilakukan Boeing dan Airbus. “Selama bertahun-tahun Cina telah mencoba mengembangkan pesawat ini, tapi gagal,” ujar Gu Bin.
Cina sudah berambisi mengembangkan pesawat komersial buatan dalam negeri sejak 1970. Niat ini didukung langsung oleh Jiang Qing, istri penguasa saat itu, Mao Zedong.
Baca: Cina Resmi Luncurkan Pesawat Jet Pertama Buatan Sendiri
Namun, pesawat Y-10, yang dirakit pada akhir 1970-an, dianggap tidak praktis karena bobotnya terlalu berat. Pesawat jenis ini hanya diproduksi tiga unit.
Dalam bukunya tentang industri penerbangan Cina berjudul The Dragon Takes Flight, Derek Levine menyatakan kesuksesan C919 membuktikan kepada rakyat Cina bahwa negeri ini berhasil merambah teknologi tingkat tinggi.
Tahun lalu, Boeing memprediksi bahwa maskapai penerbangan Cina akan menghabiskan lebih dari US$ 1 triliun untuk membeli pesawat baru dalam dua dekade mendatang. Angka ini termasuk dalam 6.800 pesawat yang ada sekarang.
Pada 2024, Cina menargetkan menguasai pasar penerbangan terbesar dunia. Sebelum sukses menjalani uji terbang perdana, Comac C919 telah dipesan oleh 23 perusahaan penerbangan.
Dikutip dari kantor berita Xinhua, meski Cina menghadapi persaingan ketat dengan Boeing dan Airbus, Comac C919 bakal meraup pangsa pasar dari maskapai penerbangan domestik.
THE GUARDIAN | BBC | DEWI RINA