TEMPO.CO, Jakarta --Comac C919, pesawat penumpang pertama buatan Cina sukses melakukan penerbangan perdana pada Jumat pekan lalu, 5 Mei 2017. Pesawat ini bisa menjadi pesaing serius Boeing dan Airbus.
Baca: Menristekdikti: Produksi Pesawat N-219 Jadi Target 2017
Pesawat Comac C919 lepas landas dari bandara Pudong, Shanghai, dan terbang selama 90 menit sebelum kembali dengan selamat ke bandara tersebut. Dalam penerbangan ini, pesawat hanya membawa lima pilot dan beberapa teknisi.
Baca: Filipina Cek PesawatPesanannya di PT Dirgantara Indonesia
Kesuksesan ini membuat pemerintah Cina yakin bahwa Comac C919 akan menjadi pesaing terberat Boeing B737 maupun Airbus A320. Pasalnya pesawat berkapasitas 168 penumpang ini dibanderol dengan harga separuh dari Boeing dan Airbus.
Comac C919 hanya dihargai sekitar US$ 50 juta per unitnya atau setengah dari harga Airbus A320 dan Boeing B737. Saat ini Comac C919 sudah menerima 500 pesanan dari 23 perusahaan dari maskapai penerbangan di dalam negeri. Pembeli utama adalah maskapai penerbangan China Eastern Airlines.
Produksi Comac C919 dimulai pada 2008. Uji coba Comac C919 semoat ditunda beberapa kali. Pada akhir tahun lalu, uji coba dihentikan Karena adanya masalah pada rem. "Ini seperti mengendarai mobil. Saya mengerem dan pesawat goyang," kata Cai Jun, pilot uji.
Meski diklaim pesawat buatan dalam negeri, C919 ternyata masih menggantungkan pemasok dari luar negeri. Mesin misalnya dibeli dari CFM Internasional, perusahaan patungan Prancis dan Amerika Serikat.
BBC | DEWI