Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Rupiah Cukup Positif Meski Dibayangi Sentimen Hawkish

image-gnews
Lembaran mata uang Rupiah edisi baru. ANTARA/Adwit B Pramono
Lembaran mata uang Rupiah edisi baru. ANTARA/Adwit B Pramono
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Mata uang rupiah masih menunjukkan kestabilan di tengah meningkatnya ekspektasi pengerekan suku bunga Federal Reserve pada Juni 2017 yang hampir mencapai 100 persen.

Pada penutupan perdagangan Jumat, 5 Mei 2017, mata uang Garuda melesu 2 poin atau 0,02 persen menjadi Rp 13.330 per dolar AS setelah diperdagangkan pada kisaran Rp 13.354 – Rp 13.322 per dolar AS. Kurs tengah dipatok Rp 13.339 per dolar AS.

Dalam sepekan, rupiah merosot tipis sebesar 1 poin. Sepanjang tahun berjalan, harga masih menguat 1,06 persen.

Sementara itu, indeks dolar pada pukul 17:08 WIB menguat 0,75 poin atau 0,08 persen. Selama sepekan, indeks turun 0,18 persen.

Agus Chandra, research and analyst PT Monex Investindo Futures, mengatakan mata uang rupiah bergerak stabil di tengah meningkatnya probabilitas pengerekan suku bunga Federal Reserve pada rapat 14 Juni 2017. "Ada tekanan cukup kuat dari peluang kenaikan suku bunga The Fed. Namun, pasar masih melihat rupiah cukup positif," ujarnya saat dihubungi Bisnis.com, Jumat, 5 Mei 2017.

Berdasarkan data Bloomberg, pada Jumat, 5 Mei 2017, probabilitas pengerekan suku bunga dalam Federal Open Market Committee (FOMC) Juni 2017 semakin menguat melonjak menuju 97,5 persen. Ekspektasi ini melambung akibat FOMC pada Rabu , 3 Mei 2017, memutuskan mempertahankan suku bunga di level 0,75 persen-1 persen dan membaiknya data ekonomi Amerika Serikat.

Data ekonomi tersebut ialah ISM-non Manufacturing PMI periode April 2017 yang naik menuju 57,50 dari bulan sebelumnya 55,20 dan estimasi konsensus sebesar 52,50. Kemudian klaim pegangguran sepekan turun menuju 238.000 orang dari minggu sebelumnya sejumlah 257.000 orang.

Sementara dari sisi internal, sambung Agus, pasar merespon positif kinerja produk domestik bruto (PDB) kuartal I/2017 yang tumbuh 5,01 persen secara year on year (yoy) dari 4,94 persen pada kuartal IV/2016.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Menurut dia, sampai akhir pekan ini ada sejumlah data dan agenda penting AS yang ditunggu pasar, yakni data pertumbuhan pengangguran bulanan, pertumbuhan upah tenaga kerja non pertanian atau Non Farm Payroll (NFP), rerata pendapatan per jam, dan pidato Gubernur The Fed Janet Yellen.

Data klaim pengangguran mingguan diperkirakan turun menjadi 246.000 orang, dari sebelumnya 257.000 orang. Sementara pertumbuhan pengangguran pada April 2017 diprediksi naik menjadi 4,6% dari sebelumnya 4,5 persen.

Adapun data NFP periode April 2017, yang menjadi salah satu patokan The Fed dalam menaikkan suku bunga, diprediksi meningkat menjadi 194.000 pekerja dari bulan sebelumnya 98.000 pekerja. Sementara rerata upah per jam juga diperkirakan naik menjadi 0,3 persen dari 0,2 persen pada Maret 2017. "Data NFP menjadi petunjuk bagus untuk pergerakan rupiah pada awal pekan depan," tuturnya.

Selain dari AS, pasar akan mencermati proses pemilihan umum presiden Prancis tahap kedua pada Minggu, 7 Mei 2017. Pada pemilu tahap pertama, Minggu, 23 April 2017, salah satu calon presiden Marine Le Pen yang dikenal dengan sikapnya yang anti Islam dan anti Uni Eropa, kalah suara dibandingkan Emmanuel Macron.

Agus memprediksi, pada pekan depan mata uang rupiah masih bergerak stabil. Rentang pergerakan sempit berada di antara Rp 13.300-Rp 13.350 per dolar AS. Bila berhasil tembus, maka rupiah berpeluang menuju Rp 13.250 per dolar As atau Rp 13.400 per dolar AS.

Sejumlah sentimen domestik yang ditunggu pasar ialah data cadangan devisa pada Senin, 8 Mei 2017, Indeks Kepercayaan Konsumen (IKK) pada Selasa, 9 Mei 2017, dan penjualan eceran pada Rabu, 10 Mei 2017. Adapun faktor-faktor global hanya ada dari AS, yakni rilis data inflasi pada Rabu dan penjualan ritel pada Jumat, 12 Mei 2017.

BISNIS.COM

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Ciputra Resmi Akuisisi 15 Persen Saham Metropolitan Land Senilai Rp 367,4 M

13 November 2021

Jajaran direksi PT Ciputra Development Tbk. berpose sebelum Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) hari ini, di Jakarta, Kamis, 30 Juli 2020. (sumber: Ciputra Development)
Ciputra Resmi Akuisisi 15 Persen Saham Metropolitan Land Senilai Rp 367,4 M

Ciputra Development melalui anak perusahaannya, Ciputra Nusantara resmi mengakuisisi 15 persen saham Metropolitan Land.


IHSG Hari Ini Diperkirakan Masih Tertekan di Kisaran 5.803-5.960, Apa Sebabnya?

1 Februari 2021

Layar pergerakan Index Harga Saham Gabungan di Jakarta, Jumat, 22 Januari 2021. Indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup di zona merah dengan pelemahan 1,66 persen atau 106,76 poin ke level 6.307,13. Tempo/Tony Hartawan
IHSG Hari Ini Diperkirakan Masih Tertekan di Kisaran 5.803-5.960, Apa Sebabnya?

Indeks harga saham gabungan atau IHSG pada perdagangan hari ini, Senin, 1 Februari 2021, diperkirakan masih tertekan.


2019, Ekonom Prediksi Nilai Tukar Rupiah Rata-rata Rp 14.725

6 Desember 2018

Warga mengikuti sosialisasi ciri keaslian Rupiah di Kota Langgur, Maluku Tenggara, Maluku, 5 November 2018. Bank Indonesia menerima penukaran uang lama atau uang lusuh dengan kualitas fisik 3/4 bagian yang utuh. Artinya, bila ada uang kertas yang robek dalam 1/4 bagiannya, masih bisa ditukar ke uang baru. ANTARA FOTO/Kornelis Kaha
2019, Ekonom Prediksi Nilai Tukar Rupiah Rata-rata Rp 14.725

Ekonom Bank Danamon, Wisnu Wardana memperkirakan rupiah pada 2019 akan berada pada level Rp 14.725 per dolar Amerika Serikat.


IHSG Diprediksi Rebound Hari Ini, Tetap Waspadai Rupiah

18 Juli 2018

Anak usaha PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAP) yakni PT Map Aktlf Adiperkasa Tbk (MAA) resmi mendaftarkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) melalui mekanisme penawaran umum perdana saham atau Initial Public Offering (IPO), Kamis, 5 Juli 2018. TEMPO/Dias Prasongko
IHSG Diprediksi Rebound Hari Ini, Tetap Waspadai Rupiah

Pergerakan kurs rupiah diprediksi tetap mempengaruhi IHSG hari ini.


Infobank Beri Penghargaan untuk 100 Emiten Berkinerja Baik

25 Januari 2018

Pialang melintas di depan papan Tampilan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (24/10/2017).Foto Agung Rahmadiansyah/Tempo
Infobank Beri Penghargaan untuk 100 Emiten Berkinerja Baik

Lembaga analis strategi perbankan dan keuangan, Infobank, akan memberikan penghargaan kepada 100 emiten dengan pertumbuhan tercepat.


Dibuka Menguat, IHSG Tiba-tiba Anjlok 14,09 Poin

3 Januari 2018

Karyawan beraktivitas saat pembukaan perdagangan saham 2018 di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, 2 Januari 2018. ANTARA FOTO
Dibuka Menguat, IHSG Tiba-tiba Anjlok 14,09 Poin

Pada awal perdagangan, IHSG dibuka menguat sebelum tiba-tiba turun.


IHSG Diprediksi Menguat, Simak Rekomendasi Saham Pilihan

6 Desember 2017

Tampilan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (24/10/2017).Foto Agung Rahmadiansyah/Tempo
IHSG Diprediksi Menguat, Simak Rekomendasi Saham Pilihan

Untuk investasi jangka panjang, IHSG diprediksi akan memberi keuntungan.


Dolar Menguat, Rupiah Tertekan ke Level Rp 13.587

26 Oktober 2017

Warga menunjukan mata uang rupiah yang baru di luncurkan oleh Presiden Joko Widodo di Gedung Bank Indonesia, Jakarta, 19 Desember 2016. Untuk pecahan kertas, mulai dari Rp 100.000 (gambar utama Ir Soekarno dan Moh. Hatta), Rp 50.000 (gambar utama Ir. H. Djuanda Kartawidjaya). TEMPO/Subekti
Dolar Menguat, Rupiah Tertekan ke Level Rp 13.587

Rupiah ditutup melemah 0,07 persen atau 9 poin di Rp 13.587 per dolar AS.


Rupiah Kembali Melemah, Ditutup di Level Rp 13.578 Per Dolar AS

25 Oktober 2017

Ilustrasi mata uang rupiah. REUTERS/Beawiharta
Rupiah Kembali Melemah, Ditutup di Level Rp 13.578 Per Dolar AS

Rupiah tertekan penguatan dolar Amerika Serikat saat imbal hasil obligasi Amerika meningkat.


5 Hari Melemah, Kurs Rupiah Akhirnya Kembali Rebound

24 Oktober 2017

Ilustrasi Rupiah Dollar. ANTARA/Wahyu Putro A
5 Hari Melemah, Kurs Rupiah Akhirnya Kembali Rebound

Rupiah ditutup menguat 0,07 persen atau 10 poin di Rp 13.533 per dolar AS.