TEMPO.CO, Jakarta - Pergerakan nilai tukar rupiah berakhir melemah pada perdagangan hari kedua berturut-turut, Jumat, 5 Mei 2017.
Rupiah ditutup melemah tipis 0,02 persen atau 2 poin ke Rp 13.330 per dolar AS, setelah dibuka dengan pelemahan 0,08 persen atau 10 poin di posisi 13.338.
Baca:
KURS RUPIAH 25 APRIL: Rupiah Ditutup Menguat 26 Poin ke 13.284
Keterbukaan Informasi: Ini Jumlah Harta Presiden Jokowi
Miryam Haryani Ditangkap Pukul 02.00 WIB Bersama Teman Wanitanya
Sepanjang perdagangan hari ini, rupiah bergerak di kisaran Rp 13.322 – Rp 13.354 per dolar AS. pada perdagangan Kamis, 4 Mei 2017, rupiah ditutup melemah 0,15 persen atau 20 poin ke posisi 13.328 per dolar AS.
Indeks dolar AS yang mengukur kekuatan kurs dolar AS terhadap sejumlah mata uang utama sore ini terpantau naik 0,07 persen atau 0,074 poin ke 98,871 pada pukul 16.53 WIB.
Sebelumnya, indeks dolar dibuka turun tipis 0,03 persen atau 0,027 poin di level 98,770, setelah pada perdagangan kemarin ditutup melemah 0,42 persen di posisi 98,797. Nilai tukar rupiah melemah terhadap dolar AS pada perdagangan hari ini bersama dengan hampir seluruh mata uang lainnya di Asia.
Won Korea Selatan memimpin pelemahan kurs Asia dengan 0,64 persen, diikuti oleh rupee India sebesar 0,3 persen dan dolar Singapura yang turun 0,28 persen.
Seperti dilansir Bloomberg, rupiah melemah pada hari kedua akibat pertumbuhan PDB kuartal I yang meleset dari perkiraan serta dampak melemahnya harga komoditas.
Badan Pusat Statistik (BPS) pagi tadi merilis pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal 1/2017 sebesar 5,01 persen (yoy), angka tersebut lebih kecil dari prediksi rata-rata terhadap 22 ekonom untuk pertumbuhan sebesar 5,1 persen. “Pertumbuhan Indonesia cenderung akan tetap bertahan di kisaran 5 persen selama beberapa tahun ke depan seiring harga komoditas yang tetap relatif tertekan dan pertumbuhan kredit yang tetap lemah,” ujar Gareth Leather, senior Asia economist di Capital Economics, dalam risetnya.