TEMPO.CO, MALANG - Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto mengatakan tengah menyiapkan paket kebijakan khusus untuk pemberdayaan peternakan tahun ini. Menurut dia, paket tersebut sudah dibahas bersama Kementerian Perdagangan dan Kementerian Pertanian.
“Kami dorong dalam bentuk prototipe, baru kemudian membahas regulasi,” katanya saat meresmikan pabrik pengolahan susu Greenfields di Desa Palaan, Kecamatan Ngajum, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Kamis, 4 Mei 2017.
Baca: Penghasil Susu Segar, Begini Kondisi Peternakan Greenfields
Salah satu isi paket tersebut, kata Airlangga, adalah skema pembinaan dan kemitraan peternak lokal dengan industri. Dia memberi contoh, dalam industri susu, pabrik pengolahan susu harus bermitra dengan peternak lokal. Satu pabrik bisa membina 3-5 peternak lokal melalui koperasi atau kelompok usaha bersama (KUBE), sedangkan Kementerian Perindustrian akan membantu melalui subsidi peralatan, seperti pendingin.
Baca: Pemerintah Serius Kembangkan Peternakan Sapi di Bali
Menurut Airlangga, sampai sekarang, hanya delapan perusahaan susu yang bermitra dengan peternak dan menyerap bahan baku lokal. Penyerapan bahan baku susu lokal pun hanya 28 persen dari kebutuhan yang mencapai 3,7 juta ton pada tahun lalu. Dia juga menargetkan produsen bisa meningkatkan penyerapan susu lokal hingga 43 persen pada 2021. “Kami dorong agar peternak kelas kecil berkembang,” ujarnya.
Airlangga meminta industri pengolahan susu mencontoh PT Greenfields Indonesia, yang menyerap bahan baku 100 persen dari peternakan sendiri. Apalagi, kata dia, Greenfields berencana membentuk sebuah tempat pelatihan peternak kelas kecil dan menengah. Melalui program itu, Airlangga berharap para peternak bisa mengembangkan jumlah ternaknya. Dengan demikian, mereka mendapatkan pendapatan di atas upah minimum regional.
Managing Director of AustAsia Dairy Group Edgar Collins menuturkan Greenfields Indonesia akan mendirikan Greenfields Institute of Dairy Farming, tempat pelatihan bagi peternak sapi perah kelas kecil dan menengah. “Inisiatif kami ini akan membantu Indonesia dalam memenuhi permintaan susu segar yang meningkat,” katanya. Head of Dairy Farm Greenfields Indonesia Heru Prabowo berujar lokasinya berada di peternakan sapi perah Greenfields di Ngadirenggo, Wlingi, Blitar, Jawa Timur. “Akan beroperasi pada pertengahan 2018,” ucapnya.
Institute Greenfields akan membagikan pengetahuan tentang good practice farmer agar peternak sapi bisa mengelola usaha dalam jangka panjang. Nantinya, kata Heru, institut ini juga akan mengajarkan cara mengelola pakan, menanam rumput, mengelola kotoran sapi menjadi menur, dan mengelola keuangan. Melalui program ini, Greenfields menargetkan dapat melatih lebih dari 5.000 peternak dalam 10 tahun.
FRISKI RIANA | FERY FIRMANSYAH