TEMPO.CO, Jakarta - Nilai tukar rupiah ditutup melemah pada perdagangan hari ini, Kamis, 4 Mei 2017. Nilai tukar rupiah di pasar spot ditutup melemah 20 poin atau 0,15 persen ke Rp 13.328 per dolar Amerika Serikat, setelah dibuka melemah 10 poin atau 0,08 persen di posisi Rp 13.318.
Baca:
Bank Dunia: Fundamental Ekonomi RI Kuat
Permintaan Lahan Industri Pulih
Sri Mulyani Pede Dengan Ekonomi Indonesia
Sepanjang perdagangan hari ini, rupiah bergerak di kisaran Rp 13.310 -13.348 per dolar Amerika. Adapun pada perdagangan Rabu, 3 Mei 2017, rupiah ditutup menguat tipis 4 poin atau 0,03 persen ke posisi Rp 13.312 per dolar Amerika.
“Fokus beralih ke pengumuman pertumbuhan PDB (produk domestik bruto)kuartal I/2017, yang diperkirakan membaik mendekati 5 persen year on year,” kata ekonom Samuel Sekuritas Indonesia, Rangga Cipta, dalam risetnya hari ini, Kamis, 4 Mei 2017.
Sebelumnya, pasar uang menunggu putusan bank sentral Amerika Serikat terkait dengan Fed Rate. Ternyata, pada rapat Mei, Federal Reserve memutuskan mempertahankan Fed Funds Rate (FFR) target. Namun Fed masih optimistis. Hal itu tertuang pada kesimpulan FOMC meeting, yang dirilis dinihari tadi walaupun performa perekonomian Amerika di kuartal I/2017 relatif buruk.
Indeks dolar merespons dengan penguatan dan dibarengi kenaikan yield UST. “Menandakan meningkatnya peluang kenaikan FFR target lanjutan pada FOMC meeting Juni 2017,” ujarnya.
Sedangkan indeks dolar Amerika yang mengukur kekuatan mata uang dolar terhadap sejumlah mata uang utama lain terpantau berbalik melemah 0,07 persen atau 0,068 poin di posisi 99,141 pukul 15.54. Di pasar mata uang regional, baht Thailand melemah 0,17 persen, dolar Singapura melemah 0,04 persen, ringgit Malaysia menguat 0,30 persen, dan peso Filipina menguat 0,21 persen.