Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Rupiah Menguat, Pasar Diminta Waspadai Hasil Pertemuan The Fed

image-gnews
Seorang karyawan money changer menghitung uang kertas Rupiah, di Jakarta, 15 Desember 2014. Rupiah Indonesia pada 15 Desember merosot ke tingkat terendah terhadap dolar sejak krisis keuangan Asia 16 tahun yang lalu, karena pasar negara berkembang terpukul seiring kemajuan perbaikan ekonomi Amerika Serikat. Adek Berry/AFP/Getty Images
Seorang karyawan money changer menghitung uang kertas Rupiah, di Jakarta, 15 Desember 2014. Rupiah Indonesia pada 15 Desember merosot ke tingkat terendah terhadap dolar sejak krisis keuangan Asia 16 tahun yang lalu, karena pasar negara berkembang terpukul seiring kemajuan perbaikan ekonomi Amerika Serikat. Adek Berry/AFP/Getty Images
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Analis Binaartha Sekuritas Reza Priyambada memperkirakan Rupiah akan bergerak pada kisaran support 13.315 dan resisten 13.289. Namun, dia meminta pasar mencermati berbagai sentimen, terutama hasil pertemuan The Fed, terhadap laju Dolar Amerika Serikat.

"Meskipun kami berharap penguatan Rupiah dapat berlanjut, waspadai akan tertahannya laju penguatan lanjutan seiring sentimen hasil pertemuan The Fed," kata Reza dalam risetnya, Kamis, 4 Mei 2017.

Dalam perdagangan kemarin, menurut Reza, laju Rupiah sempat mengalami lonjakan yang tidak terduga. Menurut data Binaartha Sekuritas, Rupiah mampu melampaui kisaran resisten 13.285-13.280 dengan menyentuh resisten 13.155 dalam perdagangan kemarin.

Baca: Dolar Amerika Menguat, Rupiah Terancam Melemah

Reza menilai, Rupiah mengalami apresiasi seiring dengan rilis inflasi dari Badan Pusat Statistik. Menurut dia, muncul sejumlah prediksi di mana inflasi tahun ini akan melebihi 4 persen yang disumbang oleh kenaikan bertahap tarif dasar listrik pada segmen 900 VA.

Tingginya inflasi, Reza memperkirakan, tidak memunculkan kekhawatiran yang berarti dari pelaku pasar tidak terlalu. Pasar menganggap kenaikan inflasi akan diiringi dengan naiknya permintaan masyarakat. "Yang menandakan daya beli masyarakat telah meningkat," ujarnya.

Baca: Arab Saudi Caplok Kilang Minyak Terbesar di Amerika Serikat

Selain itu, Reza menuturkan, penguatan Rupiah berbarengan dengan evaluasi 225 proyek strategis nasional oleh Presiden Joko Widodo. "Tampaknya ada harapan positif dari pasar terhadap perbaikan ekonomi dengan bergulirnya sejumlah proyek pemerintah," katanya.

Analis Samuel Sekuritas, Rangga Cipta, memprediksi nilai tukar rupiah  stabil menguat hari ini, sejalan dengan pelemahan kurs dolar Amerika Serikat (AS) yang merata di Asia. Kurs rupiah pada perdagangan Rabu kemarin ditutup pada level 13.297. 


Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Tapi masih negatifnya sentimen dalam negeri menjelang pengumuman S&P serta indeks dolar yang mulai kembali kuat, bisa meminta pelemahan rupiah dalam jangka pendek," ujar Rangga, dalam keterangan tertulis, Kamis, 4 Mei 2017.

Terlebih, dia mengatakan harga komoditas global belum juga pulih. Saat ini fokus dalam negeri beralih pada pengumuman pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) kuartal satu 2017 yang diprediksi membaik dan mendekati level 5 persen (year on year). 

"Secara umum aliran dana asing masih konsisten masuk baik ke pasar saham maupun obligasi," katanya.

Rangga berujar di sisi lain Bank Sentral AS (The Fed) yang tetap optimistis berpotensi membuat dolar kembali menguat. The Fed sejauh ini masih mempertahankan target suku bunga acuannya (Fed Funds Rate) sesuai dengan kesimpulan rapat Federal Open Market Committee (FOMC) yang dirilis dini hari tadi, meskipun performa perekonomian AS di kuartal satu tahun ini relatif buruk. 


Indeks dolar pun merespon dengan penguatan yang diikuti dengan kenaikan yield US Treasury. "Ini menandakan peluang kenaikan Fed Funds Rate target lanjutan pada FOMC meeting Juni 2017 mendatang," ujar Rangga. Sedangkan, fokus global kini mulai beralih pada pertumbuhan tenaga kerja non pertanian AS yang dirilis Jumat malam nanti. 

Sementara itu, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi mengalami koreksi teknikal menuju level 5.630 dan masih mempertahankan peluang menuju 5.800 pada pertengahan Mei 2017.

"Penurunan di bawah 5,630 akan mengancam Uptrend dan berpotensi membuat IHSG di awal Downtrend atau awal Sideways dimana keduanya menjadi bagian dari “Sell in May and Go Away”," kata Analis Samuel Sekuritas, Muhamad Makky Dandytra.

Makky berujar sektor pilihan saham hari ini di antaranya adalah industri rokok, tol, semen, perbankan dengan modal kecil hingga menengah, serta migas. Sedangkan, sektor yang dipertimbangkan untuk bottom fishing adalah otomotif, ritel, konstruksi, residensial, hingga perbankan bermodal besar.

GHOIDA RAHMAH | ANGELINA ANJAR SAWITRI

 
Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Rupiah Menguat Awal Pekan Ini, Ditutup Rp 14.971 per Dolar AS

30 Januari 2023

Ilustrasi Uang Rupiah. ANTARA FOTO/Syifa Yulinnas
Rupiah Menguat Awal Pekan Ini, Ditutup Rp 14.971 per Dolar AS

Nilai tukar rupiah dengan dolar AS kini berada di level Rp 14.971 atau menguat 14 poin pada penutupan perdagangan sore ini, Senin 30 Januari 2023.


Imbas Kenaikan Suku Bunga Fed, Indeks Dolar Melemah Hari Ini

24 Januari 2023

Ilustrasi mata uang dolar Amerika. TEMPO/Tony Hartawan
Imbas Kenaikan Suku Bunga Fed, Indeks Dolar Melemah Hari Ini

Indeks dolar melemah hari ini, Selasa, 24 Januari 2023. Salah satu sebabnya adalah kenaikan suku bunga bank sentral Amerika Serikat atau The Fed.


Harga Emas Melonjak, Tertinggi dalam Sembilan Bulan Terakhir

14 Januari 2023

Seorang model menunjukkan emas edisi Imlek berupa gambar Kelinci di Butik Emas Antam, Pulo Gadung, Jakarta, Selasa 10 Januari 2023. Emas tematik seri Imlek 2023 diproduksi dengan dua kategori, yaitu emas batangan dengan berat 8 gram dan gift series dengan berat 0,5 dan 1 gram. Tempo/Tony Hartawan
Harga Emas Melonjak, Tertinggi dalam Sembilan Bulan Terakhir

Harga emas menguat tajam mendekati level tertinggi dalam sembilan bulan terakhir, didorong ekspektasi kenaikan suku bunga the Fed.


Harga Emas Melambung, Diperkirakan Tak akan Naik Lagi dalam Waktu Dekat

13 Januari 2023

Emas Imlek Rabbit. logammulia.coM
Harga Emas Melambung, Diperkirakan Tak akan Naik Lagi dalam Waktu Dekat

Harga emas melambung, mencapai level tertinggi dalam delapan bulan terakhir pada Kamis, 12 Januari 2023.


Ciputra Resmi Akuisisi 15 Persen Saham Metropolitan Land Senilai Rp 367,4 M

13 November 2021

Jajaran direksi PT Ciputra Development Tbk. berpose sebelum Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) hari ini, di Jakarta, Kamis, 30 Juli 2020. (sumber: Ciputra Development)
Ciputra Resmi Akuisisi 15 Persen Saham Metropolitan Land Senilai Rp 367,4 M

Ciputra Development melalui anak perusahaannya, Ciputra Nusantara resmi mengakuisisi 15 persen saham Metropolitan Land.


IHSG Hari Ini Diperkirakan Masih Tertekan di Kisaran 5.803-5.960, Apa Sebabnya?

1 Februari 2021

Layar pergerakan Index Harga Saham Gabungan di Jakarta, Jumat, 22 Januari 2021. Indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup di zona merah dengan pelemahan 1,66 persen atau 106,76 poin ke level 6.307,13. Tempo/Tony Hartawan
IHSG Hari Ini Diperkirakan Masih Tertekan di Kisaran 5.803-5.960, Apa Sebabnya?

Indeks harga saham gabungan atau IHSG pada perdagangan hari ini, Senin, 1 Februari 2021, diperkirakan masih tertekan.


Ekonom Prediksi Kebijakan Suku Bunga The Fed di 2019 Seperti Ini

15 Desember 2018

Presiden Amerika Donald Trump dan Gubernur Bank Sentral AS, Jerome Powell. Reuters.
Ekonom Prediksi Kebijakan Suku Bunga The Fed di 2019 Seperti Ini

Bank Sentral AS (Federal Reserve) akan mengerek kembali suku bunga acuan (fed funds rate/FFR)


2019, Ekonom Prediksi Nilai Tukar Rupiah Rata-rata Rp 14.725

6 Desember 2018

Warga mengikuti sosialisasi ciri keaslian Rupiah di Kota Langgur, Maluku Tenggara, Maluku, 5 November 2018. Bank Indonesia menerima penukaran uang lama atau uang lusuh dengan kualitas fisik 3/4 bagian yang utuh. Artinya, bila ada uang kertas yang robek dalam 1/4 bagiannya, masih bisa ditukar ke uang baru. ANTARA FOTO/Kornelis Kaha
2019, Ekonom Prediksi Nilai Tukar Rupiah Rata-rata Rp 14.725

Ekonom Bank Danamon, Wisnu Wardana memperkirakan rupiah pada 2019 akan berada pada level Rp 14.725 per dolar Amerika Serikat.


Kembali Jeblok, Rupiah Bertengger di Level Rp 14.655 per Dolar AS

30 Agustus 2018

Warga menghitung mata uang rupiah hasil jual mata uang dolar, di money changer. Mata uang rupiah kini semakin melemah akibat krisis global.  Jakarta, 25 Agustus 2015. TEMPO/Subekti
Kembali Jeblok, Rupiah Bertengger di Level Rp 14.655 per Dolar AS

Nilai tukar rupiah kembali jeblok dan kali ini jatuh ke level Rp 14.655 per dolar AS.


IHSG Diprediksi Rebound Hari Ini, Tetap Waspadai Rupiah

18 Juli 2018

Anak usaha PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAP) yakni PT Map Aktlf Adiperkasa Tbk (MAA) resmi mendaftarkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) melalui mekanisme penawaran umum perdana saham atau Initial Public Offering (IPO), Kamis, 5 Juli 2018. TEMPO/Dias Prasongko
IHSG Diprediksi Rebound Hari Ini, Tetap Waspadai Rupiah

Pergerakan kurs rupiah diprediksi tetap mempengaruhi IHSG hari ini.