TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pertanian Amran Sulaiman mengatakan ada penurunan serapan gabah pada April 2017 dibanding April 2016. Menurut dia, serapan gabah bisa dikatakan anjlok jika dibandingkan dengan tahun lalu, bahkan dengan bulan sebelumnya pun angkanya turun.
”April tahun lalu itu serapannya 647 ribu ton, tahun ini 424 ribu ton. Turun itu,” kata Amran Sulaiman saat ditemui di Kementerian Pertanian, Jakarta Selatan, Rabu, 3 Mei 2017.
Amran menuturkan serapan gabah pada Maret tahun ini masih lebih baik daripada April tahun ini. Diketahui, serapan gabah Bulog pada Maret lalu adalah 426 ribu ton. “Maret tak usah dibicarakan karena baik, April anjlok itu.”
Baca: April 2017, Penerimaan Bea-Cukai Sama dengan Tahun Lalu
Meski begitu, Menteri Pertanian menyatakan harga beras tak akan naik. Dia menjelaskan, stok beras saat ini adalah 2,2 juta ton, dan itu memenuhi gudang-gudang milik Bulog. “Tidak ada alasan harga beras ini naik,” ujarnya.
Direktur Pengembangan Bisnis dan Industri Perum Bulog Imam Subowo mengakui realisasi serap gabah pada April memang tak meyakinkan. Dia menyatakan angka serapan gabah yang rendah khususnya terjadi pada hari Minggu. Pada hari itu, angka serapan selalu lebih rendah dari hari lainnya.
Simak: Banjir Bandang Magelang, Alat Berat Dikirim
Menurut Imam, kendala lain yang dihadapi dalam penyerapan gabah adalah harga gabah kering panen (GKP) yang cukup tinggi, ditambah permintaan yang tinggi dan keterbatasan gudang. “Kami harap bisa ada pembahasan lebih lanjut.”
Soal gudang, kata Imam, ruang yang ada adalah 257.832 ton, tapi semua ruang yang ada sudah penuh. Langkah yang kemudian akan diambil oleh Perum Bulog adalah menyewa gudang-gudang milik pemerintah daerah.
DIKO OKTARA