TEMPO.CO, Jakarta – Lion Parcel, perusahaan jasa pengiriman barang dan dokumen di bawah naungan Lion Air Group, kembali melakukan ekspansi bisnis dengan melakukan kerja sama dengan PT Bimasaksi Multi Sinergi.
Kerja sama tersebut ditandai dengan penandatanganan perjanjian kerja sama antara Direktur Utama PT Lion Express, Gunardi, dan CEO PT Bimasakti Multi Sinergi, lbnu Sunanto, di kantor pusat Lion Parcel di kawasan Kedoya Selatan, Jakarta Barat.
Menurut Gunardi, adanya kerja sama ini membuka kesempatan bagi Lion Parcel dalam memperbanyak jaringan dan memudahkan konsumen dalam menggunakan jasa Lion Parcel untuk pengiriman barang dan dokumen. Bentuk kemitraan yang dilakukan adalah pembukaan Gerai Bimasakti sebagai agen pengiriman, penjualan, serta pemasaran (Point of Sales) Lion Parcel, dengan daerah penyebaran di Jawa Timur, Jawa Tengah, Yogyakarta, dan Jawa Barat sebanyak 4.000-8.000 lokasi.
Baca: Lion Air Resmikan Rute Penerbangan Solo Kuala Lumpur
”lni merupakan kerja sama yang sangat baik dan positif untuk ke depannya, karena akan semakin memudahkan masyarakat untuk menjumpai agen-agen Lion Parcel di mana pun,” ujarnya.
Gunardi menambahkan, dengan adanya kerja sama ini, point of sales Lion Parcel telah mencapai 8.000 lokasi di seluruh Indonesia. Kemitraan akan berlaku per 5 Mei 2017 sampai 4 Mei 2019, dan akan diperpanjang setiap tahun sesuai dengan perkembangan dan persetujuan tiap perusahaan.
Baca: BRI-Lion Air Kerja Sama Tingkatkan Layanan Perbankan
Lion Parcel merupakan bidang usaha yang bergerak dalam pengiriman barang ataupun dokumen yang melayani seluruh penjuru Indonesia yang mulai beroperasi sejak 14 Februari 2013. Lion Parcel memiliki keunggulan dengan memiliki jaringan infrastruktur yang besar dan destinasi yang luas karena didukung oleh tiga maskapai di bawah Lion Air Group, yaitu Lion Air, Batik Air, dan Wings Air.
Hingga saat ini, kemitraan Lion Parcel atau agen yang tersebar di beberapa titik telah mencapai 400 unit lebih Point of Sales di Puiau Sumatera, 500 unit di Pulau Jawa, 200 unit di Pulau Kalimantan, 200 unit di Pulau Sulawesi, 30 unit di Maluku, dan 40 unit di Papua.
DESTRIANITA