Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Jelang Ramadhan, Harga Minyak Sawit Diprediksi Menguat Terbatas

image-gnews
Petani menata buah kelapa sawit hasil panen di perkebunan Mesuji Raya, OKI, Sumatera Selatan, Minggu (4/12). ANTARA FOTO/Budi Candra Setya
Petani menata buah kelapa sawit hasil panen di perkebunan Mesuji Raya, OKI, Sumatera Selatan, Minggu (4/12). ANTARA FOTO/Budi Candra Setya
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Harga minyak kelapa sawit atau CPO diprediksi mengalami peningkatan terbatas akibat bertumbuhnya permintaan seiring dengan momen Ramadhan. Pada penutupan perdagangan Selasa, 2 Mei 2017, harga CPO kontrak Juli 2017 di bursa Malaysia meningkat 40 poin menuju 2.548 ringgit (US$ 585,41) per ton.

Direktur Utama Garuda Berjangka Ibrahim mengatakan penguatan harga CPO ditopang oleh meningkatnya permintaan menjelang Ramadhan. Indikasi tersebut dapat dilihat dari meningkatnya ekspor Malaysia.

Berdasarkan data perusahaan survei kargo Intertek Testing Service, pengapalan CPO ke luar negeri pada April 2017 naik 4,62 persen month on month (mom) menjadi 1.125.942 ton dari periode yang sama di bulan sebelumnya sebesar 1.076.240 ton.

"Karena barometer pasar global ada di Bursa Malaysia, kinerja ekspor CPO langsung disambut baik oleh pasar, sehingga harga meningkat," tuturnya Selasa, 2 Mei 2017.

Menurutnya, peningkatan ekspor baik dari Malaysia maupun Indonesia sudah bisa diprediksi karena adanya momen Ramadhan. Meski puasa baru dimulai pada pekan terakhir Mei 2017, negara-negara importir CPO dengan penduduk mayoritas muslim sudah melakukan penyetokan sejak awal.

Sentimen positif juga datang dari kendala suplai akibat berlangsungnya musim hujan di sentra-sentra produksi CPO di Tanah Air, seperti di Sumatera dan Kalimantan. Ada dua kendala yang dihadapi produsen, yakni hambatan panen dan akomodasi.

"Petani kesulitan melakukan panen. Dari kebun menuju tempat pengepulan juga terkendala hujan, karena kebanyakan belum menggunakan jalan aspal, masih tanah lempung," tuturnya.

Pasar CPO juga mendapatkan angin segar dari menurunnya bea keluar (BK) ekspor CPO Indonesia. Berdasarkan data Kementerian Perdagangan, harga referensi produk CPO untuk periode 1 Mei-30 Mei 2017 dipatok sebesar US$ 732,01 per ton, turun US$ 30,87 atau 4,05 persen dari bulan sebelumnya senilai US$ 762,88 per ton.

Adapun BK menjadi ditiadakan karena harga referensi berada di bawah US$ 750 per ton. Pada April 2017, BK ditetapkan sebesar US$ 3 per ton.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Selain itu, pasar menyambut baik upaya pemerintah Indonesia bersama negara-negara produsen CPO lainnya dalam diplomasi soal keamanan penggunaan minyak kelapa sawit. Upaya ini bertujuan menanggulangi resolusi sawit dari Eropa yang enggan menggunakan CPO karena masalah lingkungan. Berdasarkan data Bank Dunia, pasar Benua Biru merupakan konsumen terbesar ketiga di dunia.

Dari sisi harga, sambung Ibrahim, tren diperkirakan menguat sampai akhir Juni 2017 ke level US$ 2.750 per ton. Proyeksi peningkatan harga terbilang terbatas karena masih adanya sejumlah faktor negatif yang membayangi.

Ada dua faktor utama yang dinilai pasar sebagai sentimen negatif. Pertama, rilis data indes pembelian manajer atau PMI manufaktur China periode April 2017 sebesar 51,2.

Angka tersebut jatuh dari level tertinggi selama lima tahun pada Maret 2017 sebesar 51,8. Pencapaian PMI China pada bulan lalu itu juga di bawah estimasi ekonom sebesar 51,7.

"Sebenarnya level 50-an itu menandakan cukup kuat. Namun, sentimen itu mengindikasikan menurunnya permintaan CPO dari China sebagai salah satu importir tebesar," tuturnya.

Faktor negatif kedua yakni proyeksi pertumbuhan suplai pada paruh kedua 2017 seiring dengan membaiknya cuaca. Volume produksi di Indonesia dan Malaysia diperkirakan sudah pulih setelah sebelumnya terhambat El Nino dan La Nina.

BISNIS.COM

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Profil Wilmar Group, Produsen Minyak Goreng Sania dan Fortune

16 Juni 2023

Ilustrasi Minyak Goreng. ANTARA FOTO/Fakhri Hermansyah/YU
Profil Wilmar Group, Produsen Minyak Goreng Sania dan Fortune

Wilmar Group, produsen minyak goreng merek Sania dan Fortune, terkenal di Indonesia. Ini profilnya.


7 Minyak Pengganti Minyak Goreng Sawit dan Malah Lebih Sehat

16 Januari 2022

Ilustrasi Minyak Goreng. bimcbali.com
7 Minyak Pengganti Minyak Goreng Sawit dan Malah Lebih Sehat

Melambungnya harga CPO atau sawit membuat harga minyak goreng mahal. Tak perlu khawatir Anda dapat mengganti dengan minyak lain yang lebih sehat.


Kemenperin Sebut Kebijakan Ini Membuat Industri Pengolahan Sawit Tumbuh

21 Oktober 2021

Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita, dalam diskusi online Ngobrol @Tempo
Kemenperin Sebut Kebijakan Ini Membuat Industri Pengolahan Sawit Tumbuh

Kemenperin juga menyiapkan kawasan industri sebagai lokus investasi baru/perluasan industri hilir kelapa sawit


Pengusaha Sawit Sulit Dapat Kredit dari Bank Eropa

20 Mei 2020

kelapa Sawit
Pengusaha Sawit Sulit Dapat Kredit dari Bank Eropa

Masifnya kampanye negatif sawit Indonesia membuat pengusaha sulit mendapatkan kredit dari bank Eropa.


Ekspor CPO Hanya Tumbuh 2,1 Persen selama Januari - Oktober 2019

24 Desember 2019

Harga Referensi CPO Naik pada Periode September 2019.
Ekspor CPO Hanya Tumbuh 2,1 Persen selama Januari - Oktober 2019

Volume ekspor produk minyak sawit Indonesia atau CPO tercatat naik tipis sebesar 2,1 persen


RI Gugat Uni Eropa di WTO, Lawan Diskriminasi Kelapa Sawit

15 Desember 2019

Kelapa Sawit
RI Gugat Uni Eropa di WTO, Lawan Diskriminasi Kelapa Sawit

RI menggugat Uni Eropa atas diskriminasi produk kelapa sawit.


Ekspor CPO dan Turunannya Bebas Pungutan Sampai Akhir Tahun

10 Oktober 2019

Harga Referensi CPO Naik pada Periode September 2019.
Ekspor CPO dan Turunannya Bebas Pungutan Sampai Akhir Tahun

Bea keluar nol rupiah untuk ekspor produk CPO dan turunannya itu mulai berlaku pada tanggal 1 Oktober sampai dengan 31 Desember 2019.


Genjot Produksi CPO, Sumsel Remajakan 23 Ribu Hektar Kebun Sawit

20 September 2019

Presiden Joko Widodo (kedua kanan) didampingi Menko Perekonomian Darmin Nasution (kanan), Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman (kedua kiri) dan Bupati Kabupaten Musi Banyuasin Dodi Reza Alex (kiri) berbincang di tengah perkebunan sawit usai launching penanaman perdana program peremajaan kebun kelapa sawit di Desa Panca Tunggal, Sungai Lilin, Kabupaten Musi banyuasin, Sumatera Selatan, 13 Oktober 2017. ANTARA FOTO/Nova Wahyudi
Genjot Produksi CPO, Sumsel Remajakan 23 Ribu Hektar Kebun Sawit

Sumatera Selatan menargetkan bisa melakukan peremajaan atau replanting sekitar 23.014 Ha kebun sawit di berbagai kabupaten dan kota.


India Janji Beri Diskon Tarif Bea Masuk Sawit dari Indonesia

9 September 2019

Seorang pekerja menurunkan kelapa sawit dari sebuah truk di pabrik kelapa sawit di Salak Tinggi, di luar Kuala Lumpur, Malaysia, 4 Agustus 2014. [REUTERS / Samsul Said / File Foto]
India Janji Beri Diskon Tarif Bea Masuk Sawit dari Indonesia

Penurunan tarif bea masuk ini akan membuat harga produk olahan sawit Indonesia setara dengan Malaysia.


Temuan BPK: Perkebunan Kelapa Sawit Besar Banyak Bermasalah

23 Agustus 2019

Foto udara lahan perkebunan kelapa sawit milik salah satu perusahaan (kanan) dan kebakaran lahan gambut (kiri) Kumpeh Ulu, Muarojambi, Jambi, Selasa, 30 Juli 2019. ANTARA/Wahdi Septiawan
Temuan BPK: Perkebunan Kelapa Sawit Besar Banyak Bermasalah

BPK menyebut perusahaan yang bermasalah tersebut terdaftar di bursa efek dan termasuk "pemain besar" di industri kelapa sawit.