TEMPO.CO, Jakarta – PT Sarana Global Indonesia (SGI), perusahaan yang bergerak di dalam bidang engineering, procurement, and construction (EPC), telah membeli cable barge (kapal untuk pemasangan jaringan kabel bawah laut) dari perusahaan Jerman, Teafbau Gmbh Unterwaser (Tagu).
Selain untuk meningkatkan performa perusahaan, pembelian kapal kabel laut itu bertujuan mendorong pertumbuhan industri telekomunikasi nasional. PT SGI dipercaya untuk mengerjakan kabel laut di Indonesia karena dinilai sangat berpengalaman dengan bisnis dengan NSW, pabrik kabel laut terbesar di dunia.
Baca: Inacraft 2017, Jokowi: Industri Kerajinan Tangan Menakjubkan
Presiden Direktur Sarana Global Indonesia Chandra Arie Setiawan mengatakan, perusahaan ingin berpartisipasi untuk membangun Indonesia dengan menghubungkan pulau ke pulau melalui jaringan kabel laut. “Dengan investasi cable barge, yang diberi nama Jala Nusantara Mardika, kami ingin bisa berperan dalam kemajuan teknologi telekomunikasi di Indonesia,” ucapnya dalam keterangan tertulis yang diterima Tempo, Kamis, 27 April 2017.
Jala Nusantara Mardika adalah marwah untuk menyatukan Nusantara yang mendukung program Nawacita. Nilai investasi dari cable barge ini US$ 13-15 juta atau sekitar Rp 199,8 miliar (full set). Secara teknis, cable barge ini menggunakan self propeller sehingga sedikit berbeda dengan cable barge yang sudah ada di Indonesia selama ini, baik dari segi kemampuan maupun kapasitasnya, yang cocok untuk perairan di Indonesia.
Secara teknis, cable barge ini hanya akan bekerja sampai kedalaman air sekitar 50 meter, dan akan mendekati pantai sampai pada kedalaman 4 meter. Dengan demikian, akan membuat pekerjaan shore end semakin pendek dan cepat. Dalam jangka panjang, perusahaan bisa melakukan efisiensi, baik dari segi waktu maupun biaya, serta memperkecil ketergantungan terhadap penggunaan kapal-kapal asing.
Baca: Permintaan Tinggi, Lahan Pertanian Berubah Jadi Perumahan
Managing Director SGI Laksdya TNI (Purnawirawan) Y. Didik Heru Purnomo menyebutkan, kondisi wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil di Indonesia merupakan masalah utama dalam pembangunan jaringan kabel laut. Ia merasa prihatin jika Indonesia sebagai negara kepulauan tidak mampu mengelola laut Indonesia yang sangat luas ini.
”Penjualan cable barge ke SGI terjadi karena Tagu melihat kredibilitas SGI yang sudah teruji di bidang engineering, procurement, and construction,” ucap Graduate Engineer Jens Diekmann, Managing Director of Tagu Offshore.
SETIAWAN ADIWIJAYA