TEMPO.CO, Jakarta - Para analis masih berbeda pendapat terkait proyeksi harga saham PT Charoen Pokphand Tbk. (CPIN) setelah mengakuisisi waralaba 7-Eleven Indonesia.
Akhir pekan lalu, Charoen Pokphand Indonesia mengumumkan transaksi akuisisi anak usaha PT Modern International Tbk., PT Modern Sevel Indonesia. Anak usaha tersebut merupakan pengelola dan pemegang merek gerai waralaba 7-Eleven di Indonesia.
Baca: Bisnis Meredup, 7-Eleven Dilego Rp 1 Triliun ke Charoen
Nilai transaksi yang disepakati dalam Business Acquisition Agreement mencapai Rp1 triliun berdasarkan pada hasil dari Kantor Jasa Penilai Publik (KJPP) dan uji tuntas pihak pembeli. Dengan transaksi tersebut, 7-Eleven berada di bawah anak usaha CPIN, PT Charoen Pokphand Resto Indonesia (CPRI).
"Apabila transaksi dilakukan, perseroan dapat melakukan kegiatan ekspansi usaha di bidang distribusi serta mendukung kegiatan penjualan produk makanan olahan dan minuman olahan yang diproduksi oleh perseroan dan entitas anaknya," ucap Presiden Direktur Charoen Pokphand Indonesia Tjiu Thomas Effendy dalam keterbukaan informasi, Jumat 21 April 2017.
Lucky Bayu Purnomo, Research Analyst Danareksa Sekuritas, dalam riset Senin 25 April 2017 menyampaikan kinerja saham CPIN cenderung menguat untuk menguji harga Rp 4.020, sebagai target tertinggi dan harga yang telah di uji selama 52 minggu sebelumnya.
Dalam 52 minggu terakhir, saham CPIN diperdagangkan pada kisaran harga Rp 2.850 - 4.020 per lembar saham. Adapun tingkat price per earning ratio (PER) saham CPIN saat ini sebesar 24,24 kali.
Simak: Bekraf dan idEA Rangkul Artis Pasarkan Produk E-UKM
Danareksa Sekuritas menetapkan rekomendasi beli saham CPI dengan target harga Rp 4.020 dan stop loss pada level harga Rp 3.130 per lembar saham.
Ben Santoso, analis DBS Vickers Securities, pada Senin 25 April 2017 justru merekomendasikan hold terhadap saham CPIN dengan target harga Rp 3.170. Senada, pada tanggal yang sama analis Ciptadana Sekuritas merekomendasikan hold terhadap saham CPIN dengan target harga Rp 3.450.
Berdasarkan konsensus Bloomberg terhadap saham CPIN yang melibatkan 11 analis, 4 di antaranya merekomendasikan beli, 4 analis merekomendasikan hold, dan 3 lainnya memberikan pernyataan jual. Rerata target harga saham dari konsensus ialah Rp 3.432,5 sampai akhir 2017.
Kini, pada perdagangan Rabu 26 April 2017 jeda siang, harga saham CPIN terkoreksi 60 poin atau 1,78 persen menuju Rp 3.310. Sepanjang tahun berjalan harga meningkat 7,12 persen. Sebelumnya pada penutupan perdagangan Selasa 25 April 2017, harga saham CPIN ditutup menguat 70 poin atau 2,12 persen menuju Rp 3.370. Ini merupakan level tertinggi sejak 20 Februari 2017.
BISNIS.COM