TEMPO.CO, Jakarta - Bank Mandiri (Persero) Tbk membukukan laba bersih sepanjang kuartal 1 2017 sebesar Rp 4,07 triliun. Angka tersebut meningkat sebesar Rp 262 miliar atau 6,9 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu Rp 3,81 triliun.
Menurut Direktur Utama Bank Mandiri Kartika Wirjoatmodjo, kenaikan tersebut didukung komitmen Bank Mandiri dalam mendorong perekonomian nasional melalui penguatan pembiayaan. Itu terlihat dari pertumbuhan kredit secara tahunan yang meningkat sebesar 14,2 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu yakni Rp 574,7 triliun menjadi Rp 656,2 triliun, dengan rsio NPL gross di level 3,98 persen.
Baca: Bank Mandiri Bagikan Dividen Rp 6,212 Triliun
Pria yang kerap disapa Tiko itu menuturkan, meskipun secara tahunan NPL Gross naik 80 basis poin (bps), nilainya relatif membaik apabila dibandingkan posisi Desember 2016. “Melalui penguatan fungsi intermediasi ini, Bank Mandiri mempertegas peranan sebagai agen pembangunan yang ingin berkontribusi maksimal dalam merealisasikan program-program strategis pemerintah,” ucapnya dalam acara paparan kinerja Bank Mandiri di Plaza Mandiri, Jakarta Selatan, Selasa, 25 April 2017.
Berdasarkan laporan kinerja perusahaan, peningkatan laba bersih perseroan emiten berkode saham BMRI itu didukung peningkatan pendapatan sebesar 8,4 persen menjadi Rp 18,68 triliun di kuartal I 2017 dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 17,24 triliun.
Adapun pendapatan paling banyak ditopang oleh pertumbuhan pendapatan bunga bersih dan premi bersih sebesar 3 persen menjadi Rp 13,4 triliun dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 13,03 triliun, dan kenaikan pendapatan atau jasa (fee based income) sebesar Rp 5,25 triliun atau naik 25 persen dibandingkan periode yang sama di 2016 sebesar Rp 4,20 triliun.
“Fee base income selama 1,5 tahun terakhir kami lebih banyak dari banking, kemudian pendapatan foreign exchange yang meningkat, dan dari sindikasi. Kami harapkan nasabah online semakin banyak sehingga bisa melakukan efisiensi di
cabang,” kata Tiko.
Simak: Bank Mandiri Optimistis Kredit Tumbuh 13 Persen Tahun Ini
Perseroan juga membukukan kenaikan biaya operasional sebesar 3,8 persen menjadi Rp 7,9 triliun. Sepanjang periode Maret 2016 hingga Maret 2017, total aset Bank Mandiri telah mencapai Rp 1.034,4 triliun, meningkat 14,1 persen dari akhir triwulan I-2016 sebesar Rp 906,73 triliun.
Untuk tahun ini, perseroan telah menyiapkan tiga strategi meningkatkan kinerja perusahaan. Pertama melalui peningkatan fokus bisnis dengan menargetkan corporate banking tumbuh di atas pasar untuk kredit dan dana, yang didukung oleh peningkatan konsumer banking melalui pertumbuhan KTA, KSM, KPR, Kartu Kredit, auto loan dan payrol. Kedua penguatan sistem fundamental perusahaan melalui penguatan proses kredit, penyempurnaan organisasi dan program efisiensi dan produktivitas. Ketiga melalui penguatan infrastruktur.
DESTRIANITA