TEMPO.CO, Jakarta - Cina memutuskan menurunkan tarif pajaknya bagi korporasi maupun individu. Kebijakan itu diambil untuk memacu pertumbuhan ekonomi domestik, terutama konsumsi dalam negeri.
Dewan Negara Cina menyatakan, per 1 Juli 2017, tarif pajak pertambahan nilai pada sejumlah produk seperti gas alam dan pertanian akan dipotong menjadi 11 persen dari awalnya yang mencapai 13 persen. Kebijakan itu telah mendapat persetujuan dari Perdana Menteri Cina Li Keqiang.
Sementara itu, Pemerintah Cina juga mengizinkan orang-orang yang telah membeli asuransi kesehatan komersial untuk membebaskan pajak penghasilan pribadinya hinga 2.400 yuan (US$ 349) setiap tahunnya.
Demi mengurangi ancaman langkah-langkah pemutusan hubungan kerja yang masif di Cina, pemerintah menaikkan batasan penghasilan tidak kena pajak bagi perusahaan kecil dengan penghasilan di bawah 500.000 yuan. “Kebijakan ini akan memeperkuat momentum stabilisasi ekonomi yag baik dari Cina. Kami akan berusaha memfasilitasi proses setiap peningkatan konsumsi domestik,” tulis Dewan Negara Cina dalam keterangan resminya, seperti dikutip dari Bloomberg, Kamis, 20 April 2017.
Pemangkasan tarif pajak terbaru ini merupakan tindak lanjut dari kebijakan Pemerintah Cina yang telah ditetapkan sejak awal tahun lalu. Seperti diketahui, pemerintah menargetkan akan mengurangi pungutan pajak kepada bisnis dan individu Cina hingga 380 miliar pada tahun ini.
Dari kebijakan tersebut, perusahaan-perusahaan di Negeri Tembok Besar terutama perusahaan kecil dan menengah, diharapkan dapat melanjutkan ekspansi dan inovasinya. Di sisi lain, bagi individu masyarakat, kebijakan itu diharapkan akan meningkatkan ruang konsumsinya.