TEMPO.CO, Jakarta - Provinsi Jawa Timur mengirimkan stok beras dan gula masing-masing 66 ton ke Papua Barat, dan Nusa Tenggara Timur guna pemerataan stok bahan pokok strategis di daerah nonprodusen.
Pengiriman barang tersebut dilakukan perdana pada Rabu, 19 April 2017, dengan menggunakan 6 truk kontainer, yang terdiri dari 3 truk berisi beras (66 ton) dan 3 truk berisi gula (66 ton).
BACA JUGA :
- Kawasan Wisata Colomadu Dikembangkan
- Lulusan PT Masih Sulit Cari Kerja
- Maskapai Dengan Pramugari Berbikini Jajaki Indonesia
Gubernur Jawa Timur Soekarwo mengatakan pengiriman beras dan gula ke luar pulau tersebut mengingat produksi beras dan gula di Jatim mengalami surplus. Sehingga pasokan dan harga barang kebutuhan pokok terjamin di seluruh kota/kabapaten se Jawa Timur menjelang Ramadhan dan Lebaran.
“Pasokan beras kita surplus, dengan stok pada bulan April 531.000 ton di gudang Bulog kita, dan stok gula tercatat sebesar 174.000 ton akan mencukupi kebutuhan masyarakat Jatim,” katanya seusai Rakorwil TPID Jatim Jelang Lebaran, Rabu, 19 April 2017.
Untuk menjami kelancaran pasokan dan distribusi bahan pangan, TPID Jatim menggandeng distributor bahan pangan, termasuk memperkuat Informasi harga dan stok melalui Siskaperbapo, serta penempatan TV di pasar rakyat sebagai media informasi harga.
Selain itu, diharapkan juga meningkatkan akses bahan pokok melalui gerai stabilisasi harga seperti KIPPAS, Toko Tani Indonesia, e-warung, Rumah Pangan Kita, serta menyelenggarakan operasi pasar mandiri dan operasi pasar bantuan ongkos angkut.