Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

OPEC Bakal Perpanjang Masa Pemangkasan Produksi Minyak

image-gnews
Kantor OPEC di Wina, Austria. REUTERS/Leonhard Foeger
Kantor OPEC di Wina, Austria. REUTERS/Leonhard Foeger
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Organisasi Negara Pengeskpor Minyak (OPEC) berpeluang memperpanjang kebijakan pemangkasan produksi minyak dunia pada semester II/2017.

Sekretaris Jenderal OPEC Mohammad Barkindo mengatakan, semua produsen minyak anggota OPEC dan non-OPEC yang ikut dalam kesepakatan pemangkasan produksi minyak global  telah menunjukkan komitmennya. Menurutnya tidak ada satupun negara yang melanggar kesepakatan yang ditandatangani pada Desember 2016.

“Seluruh negara telah sepakat untuk membawa harga minyak seperti lima tahun lalu. Tingkat kepatuhan negara anggota untuk menaati kesepakatan bersama sangatlah baik,” kata Barkindo, seperti dikutip dari Reuters, Rabu, 19 April 2017.

Dia pun mengindikasikan bahwa negara anggota OPEC maupun non-OPEC yang ikut serta dalam kesepakatan tersebut akan melanjutkan aksi pemangkasan produksi minyak dunia pada semester II/2017.

Sebelumnya, Menteri Perminyakan Iran Bijan Zanganeh menyatakan mayoritas negara produsen minyak, mendukung wacana perpanjangan masa pemangkasan produksi minyak global oleh OPEC dan negara non-OPEC.

Menurutnya, pernyataan tersebut muncul dalam sejumlah pertemuan negara anggota Organisasi Negara Pengeskpor Minyak (OPEC). Dia pun menegaskan bahwa Iran siap untuk mendukung wacana tersebut.

“Sebagian besar negara ingin OPEC memperpanjang kebijakan pemangkasan produksi minyak dunia. Jika negara lain menginginkan dan siap mengikuti aturan, Iran tentu akan ikut serta,” katanya, awal pekan ini.

Adapun, pemangkasan produksi minyak dunia ditargetkan akan selesai pada Juni. Namun demikian, beberapa sumber yang enggan disebut namanya menyatakan Arab Saudi, Kuwait, dan sejumlah negara anggota OPEC lain akan mendorong perpanjangan pemangkasan produksi tersebut.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pembicaraan mengenai perpanjangan masa pemangkasan minyak ini dijadwalkan akan dibahas dalam pertemuan anggota OPEC pada 25 Mei mendatang.

Seperti diketahui, OPEC pada rapat 30 November 2016 telah sepakat untuk memangkas produksi sebesar 1,2 juta barel per hari (bph) menjadi 32,5 juta bph mulai awal 2017. Selanjutnya pada 10 Desember 2016, sejumlah negara produsen minyak mentah lainnya setuju menurunkan suplai baru sejumlah 558.000 bph.

Terpisah, Chief Executive Saudi Aramco Amin Nasser mengatakan, dia optimis permintaan minyak dunia akan terus tumbuh dalam jangka panjang. Hal itu tak lepas dari kebijakan pembatasan produksi di sejumlah negara produsen minyak utama pada semester I/2017 ini.

“Situasi pasar di masa depan akan lebih menarik. Pertumbuhan permintaan akan menunjukkan konsistensinya,” kata Nasser.

Dia memprediksi pada 2018 dan 2019 permintaan akan minyak dunia akan mengalami kenaikan yang stabil. Meksipun dia tak menampik, risiko penurunan permintaan tetap ada di tengah meningkatnya tren penggunaan kendaraan berbahan bakar listrik.

Aramco sendiri berniat untuk makin memperkuat pasarnya di Amerika Serikat (AS) dan Asia. Pasalnya kedua kawasan itu telah menjadi pelanggan terbesar produk Aramco. Asia sendir telah menyumbang 60 persen-70 persen dari ekspor Aramco dan diprediksi akan terus tumbuh di masa depan.

BISNIS.COM

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Harga Minyak Dunia Turun di Perdagangan Awal Pekan, Apa Penyebabnya?

8 Januari 2024

Ilustrasi Harga Minyak Mentah. REUTERS/Dado Ruvic
Harga Minyak Dunia Turun di Perdagangan Awal Pekan, Apa Penyebabnya?

Harga minyak dunia turun dalam perdagangan awal pekan, 8 Januari 2024. Kenaikan harga terjadi karena pemotongan harga yang tajam oleh eksportir utama Arab Saudi dan kenaikan produksi OPEC.


Harga Minyak Dunia Bergejolak, Analis Sebut Ketegangan Geopolitik Terbaru

5 Januari 2024

Ilustrasi Harga Minyak Mentah. REUTERS/Dado Ruvic
Harga Minyak Dunia Bergejolak, Analis Sebut Ketegangan Geopolitik Terbaru

Harga minyak mentah tengah bergejolak hari ini. Apa saja penyebabnya?


Harga Minyak Dunia Jeblok ke USD 70,5 per Barel, Apa Saja Pemicunya?

21 Juni 2023

Ilustrasi kilang minyak dunia. REUTERS/Shannon Stapleton
Harga Minyak Dunia Jeblok ke USD 70,5 per Barel, Apa Saja Pemicunya?

Harga minyak mentah berjangka jeblok pada akhir perdagangan Selasa atau Rabu pagi WIB, 21 Juni 2023. Apa saja faktor pemicunya?


Harga Minyak Dunia dan BBM Nonsubsidi Turun, Bagaimana dengan Harga Pertalite?

7 Juni 2023

Petugas mengganti papan harga SPBU jelang kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) di Jakarta, Sabtu 3 September 2022. Presiden Joko Widodo mengumumkan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertalite dari Rp 7.650 per liter menjadi Rp 10.000 per liter, solar dari Rp 5.150 per liter menjadi Rp 6.800 per liter serta Pertamax dari Rp 12.500 menjadi Rp 14.500 per liter yang mulai berlaku pada Sabtu (3/9/2022) pukul 14.30. ANTARA FOTO/Galih Pradipta
Harga Minyak Dunia dan BBM Nonsubsidi Turun, Bagaimana dengan Harga Pertalite?

Harga minyak dunia terus berfluktuasi, namun belakangan mengalami tren penurunan. Apakah harga Pertalite juga akan diturunkan seperti Pertamax?


Harga Minyak Dunia Naik, Buntut Arab Saudi Pangkas Produksi Mulai Juli Mendatang

6 Juni 2023

Ilustrasi kilang minyak dunia. REUTERS/Shannon Stapleton
Harga Minyak Dunia Naik, Buntut Arab Saudi Pangkas Produksi Mulai Juli Mendatang

Kementerian Arab Saudi menyampaikan akan menurunkan produksi minyak mentah menjadi 9 juta barel per hari pada Juli mendatang.


Harga Minyak Mentah Menguat ke USD 76,95 per Barel, Apa Saja Pemicunya?

27 Mei 2023

Ilustrasi kilang minyak dunia. REUTERS/Shannon Stapleton
Harga Minyak Mentah Menguat ke USD 76,95 per Barel, Apa Saja Pemicunya?

Harga minyak mentah berjangka menguat pada akhir perdagangan Jumat atau Sabtu pagi WIB. Bagaimana rinciannya dan apa penyebab kenaikannya?


Pasokan Bahan Bakar Amerika Serikat Turun, Harga Minyak Mentah Menguat

25 Mei 2023

Ilustrasi kilang minyak dunia. REUTERS/Shannon Stapleton
Pasokan Bahan Bakar Amerika Serikat Turun, Harga Minyak Mentah Menguat

Harga minyak mentah berjangka menguat pada akhir perdagangan.


Harga Minyak Dunia Naik jadi USD 85,61 Didorong oleh 3 Faktor Utama

12 April 2023

Ilustrasi kilang minyak. REUTERS
Harga Minyak Dunia Naik jadi USD 85,61 Didorong oleh 3 Faktor Utama

Harga minyak dunia naik pada akhir perdagangan Selasa atau Rabu pagi, 12 April 2023. Apa saja tiga faktor utama yang mendorong kenaikan harga tersebut


Pemerintah Sebut Harga Pertalite Bisa Diturunkan, Apa Syaratnya?

10 April 2023

Antrian kendaraan mengisi BBM di sebuah SPBU di Jakarta, Jumat 16 September 2022. Efek naiknya BBM ini memang sangat terasa. Disamping harga yang semakin tinggi, antrian di SPBU juga semakin mengular. Antrian diduga karena harga BBM eceran sudah tidak bisa bersahabat dan tidak semua pom mini menjual pertalite. TEMPO/Subekti.
Pemerintah Sebut Harga Pertalite Bisa Diturunkan, Apa Syaratnya?

Dirjen Migas Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Tutuka Ariadji mengatakan ada peluang penurunan harga bahan bakar minyak atau BBM subsidi jenis Pertalite


Permintaan Meroket, Harga Minyak Dunia Diprediksi Menguat Senin Besok

2 April 2023

Ilustrasi Harga Minyak Mentah. REUTERS/Dado Ruvic
Permintaan Meroket, Harga Minyak Dunia Diprediksi Menguat Senin Besok

Direktur PT Laba Forexindo Berjangka, Ibrahim Assuaibi, memprediksi harga minyak dunia menguat di rentang 72,39 hingga 77,65 per dolar AS per barel dalam perdagangan besok Senin, 3 April 2023.