TEMPO.CO, Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan ekspor Maret 2017 meningkat 15,68 persen menjadi US$14,59 miliar dibandingkan dengan bulan sebelumnya US$12,61 miliar.
Kenaikan ekspor tersebut ditopang oleh kenaikan harga sejumlah komoditas ekspor nonmigas, termasuk batu bara. Secara tahunan, ekspor juga meningkat 23,55 persen dibandingkan dengan Maret 2016.
“Kenaikan komoditas memang sudah kita proyeksikan naik tahun ini, meskipun tidak agresif naiknya. Contohnya oil and gas kita forecast di antara US$55-US$60 dan berpengaruh kepada harga komoditas,” kata Ekonom Bank Mandiri Andry Asmoro saat dihubungi hari ini, Senin, 17 April 2017.
Dia mengemukakan dari rilis BPS, ekspor Maret naik dan mengalahkan konsensus pasar. Ekspor naik signifikan, yaitu sebesar 23,6 persen (YoY) vs 11,9 persen pada bulan sebelumnya. Ekspor dipicu harga komoditas yang lebih tinggi, seperti batu bara, tembaga dan timah dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Pada bulan Maret, harga batu bara melonjak 70,9 persen (YoY) atau 1,2 persen (MoM), harga tembaga meningkat 18 persen (YoY) atau -2 persen (MoM) sedangkan harga timah naik 15,5 persen (YoY) atau 2,3 persen (MoM).