TEMPO.CO, Jakarta - Performa harga karet terus tertekan hingga akhir perdagangan hari ini, Rabu, 12 April 2017, seiring turunnya performa bursa saham Jepang serta efek penguatan mata uang yen.
Harga karet untuk pengiriman September 2017, kontrak teraktif di Tokyo Commodity Exchange (Tocom), ditutup anjlok 4,19 persen atau 9,60 poin ke 219,70 yen per kilogram (kg).
Pagi tadi, karet dibuka dengan pelemahan 0,35 persen di posisi 228,50, setelah kemarin berakhir terjerembab 4,22 persen ke posisi 229,30.
Sementara itu, indeks Nikkei 225 hari ini berakhir merosot 1,04 persen atau 195,26 poin ke level 18.552,61, setelah dibuka turun 0,83 persen atau 155,77 poin di 18.592,10.
“Penguatan yen serta koreksi Nikkei telah menekan harga, sehingga mendorong sejumlah investor untuk mengurangi posisi mereka,” ujar Gu Jiong, analis perusahaan broker Yutaka Shoji, dikutip dari Bloomberg.
Nilai tukar yen siang ini menguat 0,05 persen atau 0,06 poin ke 109,56 per dolar AS pada pukul 13.37 WIB, level terkuat dalam lebih kurang 5 bulan, setelah kemarin ditutup dengan penguatan tajam 1,19 persen di posisi 109,62.
Penguatan nilai tukar yen Jepang terhadap dolar AS membuat harga komoditas yang diperdagangkan dalam mata uang ini menjadi relatif lebih mahal bagi para pembeli luar negeri. Dampaknya, permintaan akan komoditas ini berpotensi berkurang.
Turut menekan karet, penjualan otomotif Cina untuk kuartal pertama dilaporkan turun akibat faktor pemboikotan produk Korea dan pengenaan pajak.
“Bursa karet telah mengalami tekanan seiring meningkatnya kekhawatiran mengenai permintaan dari para produsen ban,” ujar Takaki Shigemoto, analis perusahaan riset JSC.
Pergerakan Harga Karet Kontrak September 2017 di TOCOM
Tanggal | Harga (Yen/Kg) | Perubahan |
12/4/2017 | 219,70 | Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan
-4,19 persen |
11/4/2017 | 229,30 | -4,22 persen |
10/4/2017 | 239,40 | +0,63 persen |
7/4/2017 | 237,90 | -4,34 persen |
6/4/2017 | 248,70 | -0,80 persen |