TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah memprediksi potensi pasar produk halal dunia berkembang pesat dengan nilai perdagangan sebesar Rp 3,7 triliun pada 2019. Deputi Bidang Produksi dan Pemasaran, Kementerian Koperasi dan UKM, I Wayan Dipta menilai produk halal Indonesia bisa mencatatkan pertumbuhan besar dengan promosi dan pemasaran yang baik.
"Peningkatan populasi muslim di Indonesia dan daerah lain ASEAN merupakan sebuah peluang yang cukup besar bagi produsen produk halal," kata I Wayan Dipta dalam keterangan tertulis di Jakarta, Rabu, 12 April 2017.
Baca: Total Luncurkan Deterjan Halal Pertama di Indonesia
Wayan menjelaskan data lembaga survei dari Pew Research Center’s Forum on Religion & Public Life memproyeksikan total penduduk muslim dunia meningkat dari 1,6 miliar jiwa pada 2010 menjadi 2,2 miliar pada 2030. Wilayah konsumen
utama produk halal berada di Indonesia yang mayoritas penduduknya muslim.
Kementerian, kata Wayan, berupaya meningkatkan perluasan pasar dan ekspor produk halal unggulan UKM Indonesia. Ia mencontohkan program promosi dan perluasan pasar produk potensial ekspor UKM Indonesia diawali dengan partisipasi
Indonesia di pameran Malaysia Halal International Showcase (MIHAS) pada 5-8 April 2017.
Simak: 2019-2020, Menteri Jonan Pasang Panel Surya di 2.500 Desa
Wayan menilai partisipasi Indonesia diawali dengan tren peningkatan positif untuk transaksi baik ritel maupun order potensial. Nilai transaksi ritel mencapai Rp 138,1 juta, sedangkan order potensial ekspor mencapai Rp 34,5 miliar atau meningkat hampir 3 kali lipat pada 2016. "Mayoritas pengunjung adalah buyers internasional, sebagian UKM hanya membawa sampel produk."
ARKHELAUS W