TEMPO.CO, Chicago - United Airlines Inc, perusahaan maskapai asal Amerika Serikat memberikat keterangan resmi usai insiden pengusiran penumpang pesawat pada penerbangan 3411, pada Ahad, 9 April 2017 lalu. CEO, United Airlines, Oscar Munoz, menyatakan insiden tersebut adalah peristiwa yang mengecewakan semua pihak di perusahaan.
“Saya minta maaf karena harus mengakomodasi beberapa penumpang. Tim kami saat ini sedang bekerja dengan otoritas melakukan review atas apa yang sesungguhnya terjadi,” ujarnya dalam keterangan tertulis, seperti dilansir website resmi perusahaan, Senin, 10 April 2017, waktu setempat.
Baca : United Airlines Seret Penumpang hingga Berdarah
Menurut Munoz, perusahaan telah mencoba berkomunikasi langsung dengan penumpang-penumpang tersebut untuk mengatasi masalah ini.
United Airlines sebelumnya menuai kecaman setelah beredar video diusirnya salah satu penumpang dari dalam pesawat milik maskapai penerbangan Amerika Serikat itu. Dalam video tersebut, penumpang bertampang Asia yang berprofesi sebagai dokter diseret di sepanjang kabin hingga wajahnya berdarah. Saat itu, pesawat bersiap lepas landas dari Chicago ke Louisville pada Minggu, 9 April 2017.
Jayse D. Anspach, penumpang yang mengunggah rekaman berdurasi kurang dari satu menit, menyatakan United Airlines kelebihan penumpang. Dalam akun Twitter-nya, Anspach menuliskan, “#United kelebihan penumpang dan menginginkan empat penumpang memberikan kursi mereka kepada awak pesawat yang harus bekerja besok.”
Baca : Kementerian Pariwisata Tawarkan Proyek Pengelolaan Sampah ke AS
Namun tak ada satu penumpang United Airlines yang rela menyerahkan kursi ke awak kabin. Pihak United Airlines lantas memilih empat penumpang, di antaranya dokter berwajah Asia dan istrinya. Sang dokter menolak turun dari pesawat karena harus bekerja di rumah sakit pada keesokan harinya. "Sepuluh menit kemudian, dokter kembali ke dalam pesawat dengan muka berdarah. Ia memegang surat dan mengatakan saya harus pulang."
BBC | DEWI | ABDUL MALIK