Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Utilisasi Industri Tekstil di Hulu Terpantau Masih Rendah

Editor

Saroh mutaya

image-gnews
Pemilik usaha tekstil
Pemilik usaha tekstil "Marista", Prita Pamekar, memperlihatkan salah satu produk sepatu yang terbuat dari sepatu kulit ikan nila di Cibaduyut, Bandung, 19 September 2016. ANTARA/Yusran Uccang
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Industri tekstil hulu masih beroperasi pada utilisasi kapasitas rendah pada awal 2017. Produsen serat belum merasakan pengetatan pengawasan impor yang dijanjikan pemerintah.

Sekjen Asosiasi Produsen Serat Sintetis Indonesia (Apsyfi) Redma Wirawasta menyatakan tidak ada pertumbuhan produksi serat tekstil pada kuartal I/2017.

Industri tekstil hulu memproduksi 130.000 ton serat poliester atau polyester staple fibredan sekitar 150.00 ton filamen pada 3 bulan pertama tahun ini. Volume produksi sepanjang kuartal I/2017 stagnan dibandingkan dengan volume produksi pada periode yang sama tahun lalu.

“Belum ada perubahan . Produksinya masih sama dengan 2016. Stok semakin banyak jadi tidak mungkin meningkatkan produksi,” kata Redma kepada Bisnis, Minggu, 9 April 2017.

Pada level produksi tersebut industri tekstil hulu hanya memanfaatkan sekitar 63% dari kapasitas produksi terpasang, sedangkan utilisasi produksi filamen sekitar 60 persen.

Redma menjelaskan serat dan filamen produksi dalam negeri tidak terserap pasar karena volume impor kain masih tinggi. Volume impor kain yang tinggi membuat kebutuhan atas bahan baku tekstil seperti serat dan filamen rendah karena produsen kain nasional menahan laju produksi.

“Seharusnya ketika menjelang Lebaran stok sudah berkurang atau habis. Industri mulai beli lagi. Lebaran Juni, seharusnya produksi kain sudah mulai naik pada April,” katanya.

Dia memperkirakan pasar tekstil di Tanah Air masih terdistorsi oleh produk yang diimpor menggunakan izin impor produsen. Beberapa perusahaan yang terdaftar sebagai importir produsen menjual langsung produk yang diimpor tanpa melalui proses produksi.

“Kami sudah cek beberapa nama perusahaan. Mereka impor, cuma punya mesin jahit dua, tetapi impornya puluhan kontainer, ribuan ton. Saya berharap ini segera ditertibkan,” kata Redma.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dirjen Industri Kimia, Tekstil, dan Aneka, Kementerian Perindustrian Achmad Sigit Dwiwahjono mengatakan Kemenperin telah berkoordinasi dengan Kementerian Perdagangan soal pemberian izin impor tekstil bagi produsen.

Dia menjelaskan tidak ada perubahan soal tata niaga impor tekstil. Izin impor tetap diberikan tanpa persyaratan rekomendasi dari Kemenperin. Namun, Kemenperin menyediakan data kapasitas industri tekstil dan produk tekstil sebagai acuan Kemendag dalam pemberian izin impor.

“Sehingga Kemendag dapat memberikan izin impor yang realistis. Tidak terlalu banyak, agar tidak digunakan untuk menyalahi aturan bahwa importir produsen tidak diperbolehkan menjual kepada pembeli lain,” katanya.

Sigit memastikan penerapan sistem tersebut tidak akan berpengaruh kepada daya saing logistik nasional atau antrean di pelabuhan karena diberlakukan sebelum pengapalan barang.

Ketua Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) Ade Sudrajat menyatakan pemerintah harus menerapkan post-audit atas produk yang diimpor menggunakan izin produsen.

Dia menyarankan pemerintah setiap 6 bulan menghimpun data volume produksi tiap perusahaan yang diberikan izin impor tekstil. Data itu kemudian dijadikan acuan pemberian izin impor berikutnya.

“Dicek saja setiap 6 bulan mereka produksi berapa, berapa bahan baku yang sudah digunakan. Jika memang ada kebutuhan lagi ya diberikan,” kata Ade.
BISNIS.COM

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Industri Tekstil Dukung Permendag Pengaturan Impor, Dukung Industri dan Ciptakan Lapangan Kerja

31 hari lalu

Pekerja mengatur alur benang di sebuah pabrik kain skala kecil menengah di Desa Rancajigang, Kecamatan Majalaya, Kabupaten Bandung, Senin, 9 November 2020. Industri tekstil skala kecil akan semakin terpuruk akibat pandemi dan murahnya harga produk garmen impor. TEMPO/Prima Mulia
Industri Tekstil Dukung Permendag Pengaturan Impor, Dukung Industri dan Ciptakan Lapangan Kerja

Industri tekstil mengklaim industri pertekstilan menyerap banyak tenaga kerja terutama yang berpendidikan rendah sehingga patut dipertahankan.


API Dukung Pembatasan Barang Impor: Bisa Dorong Peningkatan Utilitas Industri Tekstil Dalam Negeri

32 hari lalu

Pekerja mengatur alur benang di sebuah pabrik kain skala kecil menengah di Desa Rancajigang, Kecamatan Majalaya, Kabupaten Bandung, Senin, 9 November 2020. Industri tekstil skala kecil akan semakin terpuruk akibat pandemi dan murahnya harga produk garmen impor. TEMPO/Prima Mulia
API Dukung Pembatasan Barang Impor: Bisa Dorong Peningkatan Utilitas Industri Tekstil Dalam Negeri

Ketua API Jemmy Kartiwa mendukung Permendag Nomor 3 Tahun 2024 yang intinya mengatur batas bawaan barang impor.


Tekstil Hingga Perikanan Diprediksi Terdampak Resesi Jepang, Batu Bara dan Nikel Waspada

19 Februari 2024

Presiden Joko Widodo dan Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida secara resmi membuka KTT Peringatan 50 Tahun Kemitraan ASEAN-Jepang di Tokyo, Minggu (17/12).
Tekstil Hingga Perikanan Diprediksi Terdampak Resesi Jepang, Batu Bara dan Nikel Waspada

Ekonom Indef menyebut sejumlah sektor bakal terdampak oleh resesi yang melanda Jepang, tujuan ekspor terbesar keempat Indonesia.


Fasilitas Kawasan Berikat: Menyelami Dukungan Penting bagi Industri Tekstil

4 Oktober 2023

Fasilitas Kawasan Berikat: Menyelami Dukungan Penting bagi Industri Tekstil

Bea Cukai memberikan jawaban terkait sejauh mana fasilitas kawasan berikat telah berdampak positif terhadap pertumbuhan perekonomian Indonesia.


Kementerian Perindustrian Dorong Kinerja Industri Tekstil

27 Agustus 2023

Pekerja mengatur alur benang di sebuah pabrik kain skala kecil menengah di Desa Rancajigang, Kecamatan Majalaya, Kabupaten Bandung, Senin, 9 November 2020. Industri tekstil skala kecil akan semakin terpuruk akibat pandemi dan murahnya harga produk garmen impor. TEMPO/Prima Mulia
Kementerian Perindustrian Dorong Kinerja Industri Tekstil

Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus melakukan upaya meningkatkan kinerja industri tekstil dengan pelatihan dan pendidikan vokasi.


Industri Tekstil Masih Tertekan, Menperin: Tapi Sekarang Level Tekanannya Berbeda

10 Mei 2023

Pekerja menyelesaikan produksi kain sarung di Pabrik Tekstil Kawasan Industri Majalaya, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Jumat 4 Januari 2019. Kementerian Perindustrian menargetkan ekspor tekstil dan produk tekstil (TPT) pada tahun 2019 mencapai 15 miliar dollar AS atau naik 11 persen dibandingkan target pada tahun 2018. ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi
Industri Tekstil Masih Tertekan, Menperin: Tapi Sekarang Level Tekanannya Berbeda

Menperin Agus Gumiwang Kartasasmita mengungkapkan subsektor industri tekstil dan produk tekstil (TPT) mesih tertekan akibat krisis global.


Industri Tekstil dan Alas Kaki Masih PHK Karyawan, Menperin: Sedikit Sekali Kok

10 Mei 2023

Ilustrasi PHK. Shutterstock
Industri Tekstil dan Alas Kaki Masih PHK Karyawan, Menperin: Sedikit Sekali Kok

Menperin Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan PHK terjadi karena perusahaan sedang melakukan diversifikasi produk.


Menperin dan Luhut Sepakat Terus Beri Insentif untuk Industri Tekstil, Ini Sebabnya

10 Mei 2023

Pekerja mengatur alur benang di sebuah pabrik kain skala kecil menengah di Desa Rancajigang, Kecamatan Majalaya, Kabupaten Bandung, Senin, 9 November 2020. Industri tekstil skala kecil akan semakin terpuruk akibat pandemi dan murahnya harga produk garmen impor. TEMPO/Prima Mulia
Menperin dan Luhut Sepakat Terus Beri Insentif untuk Industri Tekstil, Ini Sebabnya

Menperin Agus Gumiwang dan Menteri Luhut sepakat terus memberi memberi insentif untuk subsektor tekstil dan produk tekstil.


Tren Ekspor Meningkat, Luhut: Pemerintah Siapkan Berbagai Insentif untuk Pelaku Industri Tekstil

9 Mei 2023

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan saat memberikan keterangan kepada wartawan terkait subsidi Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB) di Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Jakarta, Senin, 6 Maret 2023. Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan telah resmi mengumumkan subsidi untuk motor listrik sebesar Rp7 juta per unit, yang akan dimulai pada 20 Maret 2023. Tempo/Tony Hartawan
Tren Ekspor Meningkat, Luhut: Pemerintah Siapkan Berbagai Insentif untuk Pelaku Industri Tekstil

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menilai tren ekspor maupun impor produk tekstil Indonesia meningkat cukup tinggi setelah pandemi Covid-19.


320 Ribu Ton Tekstil Ilegal Impor Masuk RI, Produsen Serat dan Benang: Negara Kehilangan Pendapatan Rp 19 T

1 April 2023

Pekerja mengatur alur benang di sebuah pabrik kain skala kecil menengah di Desa Rancajigang, Kecamatan Majalaya, Kabupaten Bandung, Senin, 9 November 2020. Industri tekstil skala kecil akan semakin terpuruk akibat pandemi dan murahnya harga produk garmen impor. TEMPO/Prima Mulia
320 Ribu Ton Tekstil Ilegal Impor Masuk RI, Produsen Serat dan Benang: Negara Kehilangan Pendapatan Rp 19 T

Ketua Umum APSyFI Redma Wirawasta mengungkap impor tekstil dan produk tekstil (TPT) ilegal melonjak sepanjang tahun lalu. Apa dampaknya?