TEMPO.CO, Jakarta – Jenderal (Purnawirawan) Moeldoko, yang terpilih menjadi Ketua Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI), berencana mendistribusikan benih padi M70D dan M400 untuk mempercepat produksi hasil pertanian. Benih M70D merupakan varietas padi yang dapat matang dalam kurun waktu 70 hari, sedangkan M400 matang pada kurun waktu 90 hari tapi dengan hasil panen yang lebih banyak. Biasanya, padi matang dalam kurun 105 hari.
“Kalau kita bisa tanam padi 70 hari, maka pada tanah dengan irigasi yang bagus kita dapat menanam minimal 3-4 kali dalam setahun,” ujar Moeldoko saat dijumpai seusai Rapimnas HKTI di Balai Kartini, Jakarta selatan, Senin, 10 April 2017.
Baca: Kementan Minta Penghitungan Statistik Pertanian ...
Sebelumnya, HKTI mencoba menanam varietas baru tersebut pada lahan 1.000 hektare yang tersebar di Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, dan Kalimantan. “Kemarin panen di Jombang 9,2 ton dan di Jember 9,6 ton dalam 1 hektare,” ujar Moeldoko.
Mantan Panglima TNI berujar, bila benih varietas baru itu dapat didistribusikan lebih luas, kebutuhan beras nasional dapat dipenuhi. “Anggaplah 8,1 juta hektare kita tanam, 2 juta hektare saja akan panen 28 ton (asumsi total panen dalam setahun per hektare) dikalikan 2 juta hektare, sekitar 56 juta ton (gabah). Hasilnya, kalau menjadi beras kurang-lebih 28 juta ton, sedangkan kebutuhan Indonesia satu tahun 36 juta ton,” ucap Moeldoko.
Selain beras varietas baru, Moeldoko menuturkan, HKTI punya kekuatan lain untuk meningkatkan kualitas pertanian Indonesia. Kekuatan HKTI lainnya adalah kemampuan mengelola pupuk organik, tenaga ahli yang terampil, pasukan anti hama, dan teknologi pertanian teranyar.
Simak: REI Minta Pungutan Pajak untuk Apartemen Kosong Dibatalkan
Moeldoko terpilih menjadi Ketua Dewan Pimpinan Nasional Himpunan Kerukunan Tani Indonesia periode 2017-2020 menggantikan Mahyudin, yang mengajukan pengunduran diri karena kesibukannya di MPR.
CAESAR AKBAR | SETIAWAN ADIWIJAYA