TEMPO.CO, Jakarta - Tiga Badan Usaha Milik Negara akan terlibat dalam pembangunan proyek kereta bandar udara yang menghubungkan Bandar Udara Adi Soemarmo dan Stasiun Balapan Solo di Jawa Tengah.
"Mereka akan berbagi tugas berdasarkan segmen yang dikerjakan," kata Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Sabtu 8 April 2017. Ketiga Badan Usaha Milik Negara tersebut adalah PT Kereta Api Indonesia, PT Angkasa Pura I, dan PT Pembangunan Perumahan.
Menurut Budi, PT KAI akan mengerjakan di jalur eksisting Solo-Gundih sepanjang sekitar 3 kilometer. PT Angkasa Pura I mengerjakan jalur di atas lahannya. PT Pembangunan Perumahan mendapat porsi yang cukup panjang, lantaran harus menyambungkan jalur yang dibuat oleh kedua BUMN tadi. "Panjangnya mencapai 10 kilometer," kata dia.
Kereta Bandara di Solo, Jawa Tengah ini akan menelan anggaran Rp 500 miliar hingga Rp 1 triliun. Namun Budi tak merinci nilai investasi yang dikeluarkan setiap BUMN tadi.
Operasional Kereta Bandara nantinya akan diserahkan kepada konsorsium PT Kereta Api dan PT Angkasa Pura I. "Saat ini masing-masing perusahaan sedang dalam proses pembentukan holding," kata Menteri BUMN Rini Soemarno.
Rini berharap pembentukan anak perusahaan yang terbentuk dari konsorsium itu bisa selesai bulan ini. "Sebenarnya mereka baru akan bekerja setelah jalur selesai," kata dia.
Presiden Jokowi menghadiri acara groundbreaking pembangunan kereta bandara di Solo, Jawa Tengah. Selain Budi Karya dan Rini Soemarno, ia didampingi oleh Ibu Negara Iriana Joko Widodo, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.
AHMAD RAFIQ