TEMPO.CO, Jakarta - Bank Indonesia mencatat, optimisme konsumen pada Maret 2017 meningkat. Kenaikan tersebut tercermin dari Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) bulan lalu yang naik menjadi 121,5, lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya yang sebesar 117,1.
"Peningkatan IKK tersebut bersumber dari kenaikan Indeks Kondisi Ekonomi Saat Ini (IKE) sebesar 3,5 poin menjadi 108,7 dan kenaikan Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK) sebesar 5,3 poin menjadi 134,4," tulis BI dalam survei konsumen yang dirilisnya, Jumat, 7 April 2017.
Menurut riset BI, peningkatan IKE didorong oleh seluruh indeks pembentuknya. Indeks ketersediaan lapangan kerja naik 4,6 poin menjadi 95,1, indeks ketepatan waktu pembelian barang tahan lama naik 3,4 poin menjadi 110,3, dan indeks penghasilan saat ini naik 2,4 poin menjadi 120,6.
Baca: BPS : Inflasi Januari 2017 Sebesar 0,97 Persen
Adapun peningkatan IEK didorong oleh kenaikan tiga indeks pembentuknya. Indeks ekspektasi kegiatan usaha naik 6,7 poin menjadi 136, indeks ekspektasi ketersediaan lapangan kerja naik 6,1 poin menjadi 123,1, dan indeks ekspektasi penghasilan naik 3,2 poin menjadi 144,1.
Liat juga: BPS: Inflasi Terdongkrak Penyesuaian Tarif Listrik 900 VA
Meskipun begitu, konsumen memperkirakan tekanan harga pada Juni meningkat. Hal itu tercermin dari Indeks Ekspektasi Harga (IEH) tiga bulan mendatang yang naik 0,9 poin dari Maret menjadi 171,7. Menurut BI, kenaikan harga dipengaruhi oleh tingginya permintaan saat Ramadhan dan Idul Fitri.
Namun, BI memperkirakan tekanan harga enam bulan mendatang menurun. Hal tersebut tercermin dari penurunan IEH enam bulan mendatang sebesar 8,6 poin menjadi 166,1. Turunnya tekanan disebabkan oleh kembali normalnya permintaan pasca musim libur sekolah dan tahun ajaran baru.
ANGELINA ANJAR SAWITRI