TEMPO.CO, Jakarta - Perusahaan minyak dan gas bumi asal Inggris, British Petroleum (BP), mencoba peruntungan di pasar bahan bakar minyak Indonesia. Perusahaan menggaet penyalur BBM lokal, PT Aneka Kimia Raya Corporindo Tbk (AKR), melalui kesepakatan bersama yang diteken 5 April lalu di London.
Kedua pihak sepakat membentuk perusahaan patungan yang bergerak di bidang niaga BBM. Nantinya, AKR bakal mengoperasikan perusahaan dengan nama BP AKR Fuels Retail. "Strategi retail BP berfokus pada penguatan dan diferensiasi BBM dan oli berkualitas tinggi. Hal ini sejalan dengan pesatnya pasar BBM di seluruh dunia," ujar CEO BP Downstream Tugan Erginbilgic dalam siaran pers, Kamis, 6 April 2017.
Kongsi BP dan AKR sudah berlangsung sejak November tahun lalu. Saat itu, mereka mengembangkan bisnis avtur di Indonesia. Pasar avtur lokal masih didominasi perusahaan pelat merah, PT Pertamina (Persero).
Baca: Pertamina dan AKR Jadi Penyalur BBM Tertentu 2017
Menurut Direktur AKR Haryanto, kerja sama dengan BP adalah kesempatan memperluas pasar. Selama ini, pasar niaga BBM AKR didominasi solar nonsubsidi. "Pasar gasolin Indonesia juga memiliki peluang untuk terus berkembang sejalan dengan naiknya permintaan dan deregulasi oleh pemerintah," katanya.
AKR memperoleh kuota penyaluran BBM jenis solar 300 ribu kiloliter tahun ini. Distribusinya, berdasarkan catatan Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas), adalah melalui 142 penyalur.
Berdasarkan data BPH Migas, tidak banyak badan usaha yang berbisnis niaga BBM. Pada seleksi penyaluran solar tahun lalu, hanya 11 badan usaha yang mendaftar. Namun pada akhirnya, hanya tiga perusahaan yang mengembalikan dokumen penawaran.
Simak: Kuartal I, Kementerian PUPR Serap 9,59 Persen Anggaran
Mereka adalah Pertamina, AKR, dan Tri Wahana Universal. "Sampai dengan batas waktu yang ditentukan, hanya dua badan usaha yang mengirimkan dokumen penawaran, yaitu Pertamina dan AKR Corporindo," ujar Kepala BPH Migas Andy Noorsaman Sommeng.
Selama ini, investasi BP di Indonesia masih berada di sektor hulu migas sebagai kontraktor kontrak bagi hasil. Perusahaan mengelola kilang gas alam cair (liquefied natural gas/LNG) Tangguh unit I dan II. BP juga memperluas investasi dengan membangun kilang unit III di lokasi yang sama.
ROBBY IRFANY