TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakayat (PUPR) Basuki Hadimuljono hari ini mempromosikan proyek pembangunan bendungan atau waduk yang berpotensi untuk dikerjasamakan dengan Kementerian Sumber Air (Ministry of Water Resources) Pemerintah Cina.
Ditemui selepas menerima kunjungan Menteri Sumber Air Cina Chenli, Basuki menyebutkan alasan prospek kerjasama dengan Cina. Cina, kata dia, telah berpengalaman mengelola lebih dari 100 ribu bendungan yang dapat dimanfaatkan untuk sumber daya listrik.
Baca: Menteri Basuki Siapkan Permukiman dan Air Bersih Papua
“Saya kemarin juga ke sana, ada sekitar 32 generatornya masing-masing generator 700 MW. Termasuk juga di sana pengelolaan sumber daya airnya, tadi juga dijelaskan detail secara pengelolaannya hampir sama di Indonesia,” tutur Basuki di Kementerian PUPR, Kamis, 6 April 2017.
Baca: Menteri Basuki: Jalan Trans Papua Pangkas Biaya
Basuki menerangkan, Cina telah memiliki tujuh river base organization (perusahaan umum jasa tirta/PJT), sedangkan di Indonesia baru memuliki dua PJT yakni di Brantas dan Jatiluhur. “Artinya mereka juga sudah sangat berpengalaman dalam pembangunan dam maupun pengelolaannya, mengelola dan memanage air dari 100 ribu dam lebih tidak gampang,” ucap Basuki.
Karena itu dalam menerima kunjungan Cina, Basuki mempresentasikan proposal untuk pengelolaan proyek waduk bendungan yang berpotensi untuk digarap dengan Cina.
Antara lain Bendungan Pelosika Sulawesi Utara, Bendungan Riam Kiwa kalimantan Selatan, Bendungan Lompatan Harimau Riau, dan Mendungan Jenelata Sulawesi Utara. “Yang kami usulkan untuk selanjutnya ada 4 dam yang mungkin untuk dikerjasamakan dan kami minta support dari Menteri Sumber Air itu,” tuturnya.
Dalam proyek ini, pemerintah Cina akan memberikan bantuan pinjaman terkait biaya pembangunan dam serta sharing knowledge. “Cina dan Indonesia telah punya hubungan baik dalam sektor ini dan Proyek Bendungan Jatigede adalah contoh yang bagus. Karena itu Kementerian Sumber Air bersedia untuk bekerjasama dan saling bertukar pikiran dengan kementerian PUPR Indonesia, dan kami akan membuat bentuk kerjasama. Mutual learning,” ujar Menteri Sumber Air Cina Chen Lei.
Menurut Chen Lei, Kementerian yang ia bawahi juga memiliki peluang untuk menyediakan pinjaman bagi pemerintah di negara lain. Meski demikian, mengenai empat proyek tersebut, pihaknya belum memberikan secara detail berapa estimasi total pinjaman yang akan diberikan.
“Ini sangat detail, tapi saya rasa proyek ini adalah hal yang bagus, dan sangat penting untuk mempertahankan pasokan air di Indonesia. Kementerian kami akan berpikir tentang hal ini,” kata dia.
Sebagai informasi, kerjasama Indonesia dengan pemerintah Cina sebelumnya telah dilakukan melalui pembangunan waduk Jatigede, Sumedang, Jawa Barat. Saat ini pembangunan waduk tersebut secara fisik telah mencapai 99,54 persen, dengan proyek finansial mencapai 88,61 persen (US$ 332,61 juta).
“Besok beliau akan mengunjungi Jatigede, karena perusahaan-perusahaan mereka yang membangun bendungan itu dari Kementerian Water Resources ini. Jadi mereka akan mengecek bagaimana performanya, nanti akan disampaikan ke saya,” kata Basuki.
DESTRIANITA