TEMPO.CO, Jakarta - Para petani di Kabupaten Morowali Utara, Sulawesi Tengah, setahun terakhir gencar menanam buah naga untuk memenuhi kebutuhan pasar dalam dan luar daerah. James, petani di Desa Lawangke, Kecamatan Lembo Raya, Morowali Utara, mengatakan petani lagi bergairah menanam buah naga karena permintaan pasar cukup tinggi. Harganya cukup bagus di pasaran lokal dan luar.
Harga buah naga di tingkat petani sebesar Rp 15-20 ribu per kilogram, bergantung pada kualitasnya. Lagi pula, kata dia, para pedagang datang langsung membeli ke petani.
"Jadi harga tidak bisa dipermainkan," ucapnya, Selasa, 4 Maret 2017. Hal senada disampaikan Jhoni, petani di Kecamatan Lembo, Morowali Utara.
Baca: Jawa Tengah Panen Cabai, Tapi Harga Tetap Tinggi
Jhoni mengembangkan buah naga di area seluas setengah hektare. Usahanya ini baru berjalan tiga bulan terakhir. Dia tertarik membudidayakan buah naga karena ada petani di Kabupaten Morowali yang telah berhasil hanya gara-gara buah naga.
Karena itu, banyak petani karet dan kelapa sawit di dua kabupaten di Sulawesi Tengah tersebut mulai gencar mengembangkan tanaman hortikultura itu.
Baca: Presiden Minta BUMN Siapkan 50.000 Hektar untuk Tanam Buah
Apalagi, ujar dia, buah naga sangat banyak manfaatnya bagi kesehatan manusia. Karena itu, buah naga sangat laris dijual karena banyak peminatnya.
Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Sulawesi Tengah Trie Iriany Lamakampali menuturkan salah satu komoditas hortikultura yang lagi diminati adalah buah naga. Buah itu sekarang banyak dijual di Palu, ibu kota Provinsi Sulawesi Tengah.
Buah naga yang diperdagangkan di Palu berasal dari sejumlah daerah di provinsi tersebut dan sangat laris. Trie mengatakan yang membuat buah naga laku keras di pasaran adalah banyak kegunaannya.
Fahruddin, penjual buah di Palu, menyatakan buah naga yang dijualnya berasal dari beberapa sentra produksi di Sulawesi Tengah, seperti Sigi dan Parigi Moutong. Harga buah naga di Palu berkisar Rp 25 ribu per kilogram.
ANTARA