TEMPO.CO, Semarang - Pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) di Kabupaten Batang, Jawa Tengah, ditarget mulai jual daya listrik pada 2020. Investasi pembangkit listrik senilai US$ 4,2 miliar atau sekitar Rp 50 triliun itu akan membangkitkan dua turbin masing-masing berkapasitas 1.000 megawatt.
“Mulai menjual listrik ke PLN Mei 2020, karena dua unit pembangkit akan berakhir November 2019,” kata Presiden Direktur PT Bhimasena Power Indonesia Takashi Irie sebagai perusahaan pengelola PLTU Batang kepada Tempo, Minggu, 2 April 2017.
Baca Juga: Koalisi LSM Kembali Protes Menolak PLTU Batang
Takashi menyebutkan saat ini perkembangan pembangunan sudah memasuki tahap pemerataan tanah dan fondasi untuk memasang turbin. Sedangkan tahun depan sudah mendatangkan turbin sekaligus memasang. “Maret-April sudah terpasang semua mesin,” katanya. Pada 2019, sudah mulai uji coba turbin sebagai persiapan penjualan daya listrik kepada PLN. Dua unit pembangkit listrik itu masing-masing siap beroperasi pada akhir Mei dan November 2020.
PT Bhimasena Power Indonesia siap menjual daya listrik ke PT PLN dengan harga US$ 6 sen atau setara Rp 798 per kilowatt-hour (kWH), harga jual itu lebih rendah dari biaya pokok pembangkit di Jawa Tengah yang mencapai US$ 6,52 sen atau setara Rp 864 per kWH.
Selisih harga itu dinilai lebih hemat. PT Bhimasena Power Indonesia akan mengelola pembangkit selama 25 tahun sejak beroperasi 2020. “Kami optimis menutup biaya investasi dalam kurun itu,” kata Takashi.
Simak: Dorong Reformasi Pangan, Pemerintah Bentuk Korporasi Petani
Pelaksana tugas Bupati Batang, Nasihin, menyatakan, saat ini PLTU Kabupaten Batang sudah mulai pembangunan fisik. Bahkan ia menyebutkan progres di lapangan sudah mencapai 45 persen. “Dengan 2.000-an tenaga kerja, 40 persen di antaranya orang lokal,” kata Nasihin.
Nasihin menyebutkan kontraktor utama PT Sumitomo, tapi ada beberapa kegiatan diserahkan subkontraktor lain, di antara subkontraktor itu juga melibatkan kontraktor lokal. “Cuma kontraktor lokal belum maksimal, karena belum bisa cover semuanya,” katanya.
EDI FAISOL