TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Ignasius Jonan mengapresiasi kesadaran masyarakat yang meminta hak subsidi listrik mereka dicabut. Jonan mendapatkan laporan dari Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian Energi Jarman bahwa ada tujuh pelanggan listrik 900 VA yang terdaftar sebagai penerima subsidi meminta nama mereka dihapus dari daftar penerima bantuan.
"Ini bagus sekali. Ini luar biasa inisiatifnya dari masyarakat untuk minta tak disubsidi karena merasa tidak masuk ke golongan yang disubsidi," ucap Jonan saat menyampaikan sambutan di Seminar Listrik Berkeadilan di Graha CIMB, Jakarta Selatan, Rabu, 29 Maret 2017.
Baca: ESDM Terima 349 Aduan Terkait Pemberian Subsidi Listrik
Jonan melemparkan guyonan kepada pengunjung yang hadir. Dia menuturkan permintaan subsidi itu berkebalikan dengan bawahannya di Kementerian Energi. "Kalau pegawai ESDM kebalikan, seharusnya tidak disubsidi tapi minta disubsidi," ujarnya diikuti gelak tawa pengunjung yang hadir.
Menurut Jonan, PLN telah berkomitmen tidak menaikkan tarif dasar listrik pada 1 April-31 Juni 2017. Sebagai gantinya, pemerintah akan mencabut pelan-pelan pemberian subsidi listrik golongan 900 VA, yang saat ini berjumlah 23 juta pelanggan. "Yang 450 VA itu tetap disubsidi. Tapi yang 900 VA, yang 23 juta (pelanggan) itu dikurangi sampai 4,5 juta pelanggan," kata Jonan.
Baca: Subsidi Dicabut, PLN Cocokkan Data Konsumen Golongan 900 VA
Ia berujar, tahun ini, pemerintah telah menganggarkan bantuan subsidi listrik sebesar Rp 47 triliun. Jonan berharap kesadaran masyarakat meminta subsidinya dicabut semakin bertambah, sehingga pada tahun-tahun ke depan jumlah subsidi semakin menurun.
"Prinsipnya ini atas persetujuan DPR yang masuk di UU APBN 2017, 900 VA yang tak berhak menerima subsidi dikurangi pelan-pelan. Kalau harga listrik semakin efisien, mudah-mudahan subsidinya makin lama makin turun," katanya.
DESTRIANITA