TEMPO.CO, Kuwait - Negara-negara anggota Organisasi Pengekspor Minyak (OPEC) dan negara-negara produsen minyak non-OPEC sepakat untuk mengkaji kembali apakah pembatasan produksi minyak akan diperpanjang selama 6 bulan atau tidak. Kesepakatan itu merupakan hasil pertemuan menteri-menteri energi negara-negara anggota OPEC dan non-OPEC, yakni Rusia di Kuwait, pada Ahad, 26 Maret 2017 waktu setempat.
Berdasarkan pernyataan resmi OPEC yang dikutip Kantor Berita Reuters, disebutkan bahwa dalam draft awal kesepakatan sebelumnya disebutkan komite bersama menteri-menteri merekomendasikan perpanjangan waktu pembatasan produksi minyak selama 6 bulan.
Namun dalam draft versi final disebutkan bahwa komite telah meminta dibentuknya kelompok teknis untuk mengkaji kondisi pasar minyak pada April mendatang, sebelum memutuskan untuk memperpanjang waktu pembatasan produksi minyak.
Baca : Tegakkan HAM, Menteri Susi Kejar Target Poros Maritim Dunia
Para analis memperkirakan ketidakpastian pembatasan produksi minyak OPEC justru akan menyeret turun harga minyak mentah. Pada perdagangan Senin, 27 Maret 2017, harga minyak mentah jenis Brent anjlok 19 sen menjadi US$ 50,61 per barel dan minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) turun 31 sen menjadi US$ 47,66 per barel.
“Ketidakpastian rekomendasi soal perpanjangan waktu pembatasan produksi minyak mendorong kekecewaan pasar dan para manajer investasi akan mengurangi investasinya sehingga menekan harga minyak,” ujar Kepala Strategi Komoditas BNP Paribas di London, Harry Tchilinguirian.
Masih belum jelas penyebab draf kalimat kesepakatan OPEC soal perpanjangan pembatasan produksi bisa berubah. Namun seorang sumber senior di industri perminyakan menyatakan bahwa Komite OPEC tidak memiliki dasar hukum yang memadai guna mengeluarkan rekomendasi perpanjangan waktu pembatasan produksi minyak.
Baca : Pemerintah Tambah Stok 10 Ribu Ton Daging Impor untuk Lebaran
Negara-negara anggora OPEC dan non-OPEC sedang melaksanakan pertemuan di Kuwait untuk mengkaji kemajuan hasil upaya mereka dalam pemangkasan pasokan minyak global. Langkah itu untuk mendongkrak harga minyak yang telah mengalami tren penurunan dalam beberapa tahun terakhir.
OPEC dan 11 negara produsen minyak lainnya termasuk Rusia pada Desember 2016 sepakat memangkas produksi mereka secara akumulasi sebanyak hampir 1,8 juta barel per hari selama semester I. Kesepakatan awalnya adalah 6 bulan pertama dan ada kemungkinan untuk diperpanjang 6 bulan lagi.
“Semua negara memiliki kebebasan apakah mereka setuju dan mendukung ajakan perpanjangan waktu ini atau tidak,” ujar Menteri Perminyakan Kuwait, Essam al-Marzouq. Menurut dia, kesepakatan soal perpanjangan waktu pembatasan produksi ini rencananya akan diputuskan pada akhir April 2017 mendatang.
BAYUPUTRA | ABDUL MALIK