TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pertanian Amran Sulaiman menargetkan serapan gabah sebanyak 30 ribu ton per hari di tahun ini. Saat ini, serapan gabah yang dilakukan oleh Bulog sudah hampir mencapai angka 20 ribu ton per hari.
"Hingga Jumat kemarin 18-19 ribu ton, ini akan kami angkat lagi di April menjadi 30 ribu ton per hari," kata Amran Sulaiman saat ditemui di Kementerian Pertanian, Jakarta Selatan, Minggu 26 Maret 2017.
Amran menuturkan jika angka ini tercapai, maka stok beras di gudang Bulog akan mencapai 2,5-3 juta dalam tiga bulan ke depan. Sehingga dengan angka tersebut, stok beras di gudang Bulog akan aman sampai 2019. "Kami tidak akan impor lagi.
Baca: Serap Gabah, Menteri Amran Minta Bulog Tambah Gudang
Menurut Amran, saat ini setiap hari ada panen dan tiap hari ada masa tanam. Bagi dia, ini membuktikan perbedaan masanya dengan yang lalu. "Dulu ada panen dan tak panen, hari ini setiap hari tanam, setiap hari panen."
Ketika ditanyakan soal kendala, Amran menjawab kendala dalam penyerapan gabah adalah kadar air yang tinggi akibat hujan di sejumlah sentra produksi. Namun Amran mengaku sudah memiliki solusi mengatasi masalah ini. "Petani kami protect pakai asuransi," ujar Amran.
Baca: Menteri Amran Libatkan TNI Genjot Serapan dan Produksi Padi
Amran mengungkapkan asuransi petani ini memungkinkan petani yang merugi akibat cuaca ditanggung kerugiannya oleh asuransi. "Di Bojonegoro ada 200 orang terima asuransi (dengan nilai) Rp 6-7 miliar," tutur dia.
Selain asuransi, langkah lain yang dilakukan oleh Amran adalah dengan menambah pengering atau dryer di sentra-sentra produksi. Setelah dryer, ada juga pemberian benih gratis kepada para petani. "Sekarang kami bergerak cepat," ucap Amran.
DIKO OKTARA