TEMPO.CO, Jakarta - Samsul Electronics menyampaikan permohonan maaf kepada pemegang saham terkait skandal korupsi yang melibatkan Presiden Direkturnya, Jay Y Lee, serta kerusakan perangkat selular cerdas Galaxy Note 7, yang menyebabkan produk itu ditarik dari peredaran beberapa waktu lalu.
Seperti dilansir dari BBC, Wakil Presiden Direktur Samsung Kwon Oh-hyun meminta maaf dan berjanji untuk memperbaiki tata kelola perusahaan. “Saya minta maaf atas skandal itu,” ucap Kwon Oh-hyun dalam acara Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Samsung yang digelar di Seoul, pada Jumat, 24 Maret 2016, waktu setempat.
Baca juga:
Adapun Bos Samsung Group, Jay Y. Lee tidak hadir dalam rapat tersebut, karena sedang menjalani masa uji coba penahanan. Lee dituduh terlibat dalam skandal suap yang turut menyeret mantan Presiden Park Geun Hye. Sebagai imbalannya, Samsung memperoleh dukungan pemerintah atas kesepakatan merger pada 2015 lalu.
Selain itu, Kwon juga menyinggung tentang skandal lainnya yakni insiden terbakarnya perangkat smartphone Galaxy Note 7 akibat kesalahan produksi pada perangkat baterai. Hal tersebut membuat seluruh perangkat selular cerdas tersebut harus ditarik dari pasaran dunia. Kegagalan produksi tersebut membuat Samsung mengalami kerugian ditaksir senilai US$ 6 miliar.
"Sekali lagi saya meminta maaf atas kesalahan pada Note 7 tahun lalu. Itu adalah sebuah kegagalan yang terjadi karena kami menguji teknologi baru," ujar Kwon.
Usai permintaan maaf tersebut, saham Samsung Electronics Co Ltd yang terdaftar di Bursa Efek Korea (Korea Stock Exchange) turun 1 persen ke harga 2.068.000 won per lembar saham. Saham Samsung sebelumnya menyentuh level tertinggi di bulan ini karena kuatnya penjualan semikonduktor dan potensi restrukturisasi perseroan.
DESTRIANITA | BBC