TEMPO.CO, Jakarta - Bursa saham di Wall Street tadi malam bergerak dalam rentang terbatas dan tutup koreksi tipis. Indeks DJIA dan S&P masing-masing koreksi 0,02 persen dan 0,11 persen di 20.656,58 dan 2.345,96. Indeks Nasdaq koreksi 0,07 persen di 5.817,69.
Analis First Asia Capital David Sutyanto mengatakan koreksi terutama dipicu langkah Kongres Amerika yang menunda voting atas Undang-Undang Perlindungan Kesehatan yang menggantikan Obamacare. "Penundaan ini membuat pasar cenderung berhati-hati dan mengambil sikap menunggu," kata dia seperti dilansir keterangan tertulis, Jumat, 24 Maret 2017.
Baca: Keriuhan Pilkada Dinilai Tak Pengaruhi IHSG
David mengatakan penundaan voting beleid pengganti Obamacare itu dinilai sebagai sebuah situasi yang tidak mudah bagi Presiden Amerika Serikat Donald Trump untuk meloloskan keinginannya di Kongress. Ia berencana membuat kebijakan pemotongan pajak dan meminta persetujuan alokasi anggaran untuk membiayai program pembangunan infrastruktur.
Pasar saham Asia sempat melemah setelah merespons kabar tentang realisasi kebijakan Trump yang belum jelas. Namun bursa kembali menguat. "Pelaku pasar memanfaatkan pelemahan sebelumnya untuk kembali masuk," kata Analis PT Binaartha Sekuritas Reza Priyambada seperti dilansir keterangan tertulis, hari ini.
Simak: Kondisi Ini Bisa Membuat IHSG Tembus 6.000
Reza mengatakan tidak hanya Nikkei yang kembali menguat. Bursa saham lainnya juga turut mengalami penguatan seperti ASX, KOSPI, hingga sejumlah indeks saham Cina.
Bursa saham Eropa pun terimbas langkah realisasi kebijakan Trump. Pergerakan saham mendatar terjadi hingga pertengahan sesi pertama. Pelaku pasar menanti kejelasan realisasi kebijakan Trump. "Sentimen yang sama masih menyertai laju bursa saham Eropa," kata Reza. Indeks Pan-European Stoxx600 bergerak mendatar.
VINDRY FLORENTIN