TEMPO.CO, Jakarta - Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini, Kamis, 23 Maret 2017, dibuka menguat 0,1 persen atau 5,54 poin ke level 5.539,63. Pada penutupan perdagangan kemarin, indeks ditutup koreksi tipis 0,16 persen di level 5.534,09.
Menurut analis saham dari First Asia Capital, David Sutyanto, IHSG berpeluang menguat, dipengaruhi sentimen meredanya tekanan jual di pasar saham Amerika Wall Street dan peluang penguatan rupiah seiring tren pelemahan dolar Amerika Serikat sepekan terakhir.
"Selain itu, isu individual positif diperkirakan berpeluang mendorong aksi beli pelaku pasar pada perdagangan hari ini. IHSG diperkirakan bergerak di posisi 5.500-5.560, berpeluang rebound," ujar David dalam pesan tertulisnya, Kamis.
Baca: IHSG Diperkirakan Melemah
Pada pukul 9.30 WIB, berdasarkan pemantauan di RTI Business, indeks terus melanjutkan penguatan. Indeks menguat 16,77 poin atau 0,30 persen ke level 5.550,81.
Dari 536 saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, 145 saham menguat, 68 saham melemah, 91 saham stagnan, dan sisanya belum diperdagangkan.
Dari sepuluh indeks sektoral di bursa efek, sembilan indeks menguat dengan dipimpin sektor keuangan yang menguat 0,7 persen dan sektor konsumer 0,6 persen. Adapun satu sektor yang melemah adalah industri dasar yang turun 0,4 persen.
Simak: Dolar AS Melemah Tertekan Prospek Kenaikan Suku Bunga
Sebagai informasi, pergerakan IHSG kemarin terimbas sentimen negatif pasar saham global dan kawasan Asia. IHSG sempat terkoreksi 30 poin pada penutupan sesi pertama. Namun, di akhir sesi kedua, koreksi mengecil, dan akhirnya IHSG ditutup hanya terkoreksi 9 poin (0,16 persen) di posisi 5.534,093.
Sedangkan tadi malam, Wall Street ditutup bervariasi. Indeks DJIA terkoreksi 0,03 persen di level 20.661,30, terutama dipicu saham sektor keuangan. Indeks S&P dan Nasdaq menguat masing-masing 0,19 persen serta 0,48 persen dengan ditutup di posisi 2.348,45 dan 5.821,64.
DESTRIANITA