TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengomentari prediksi Bank Dunia bahwa ekonomi Indonesia akan tumbuh 5,2 persen tahun ini. Menurut dia, pemerintah akan terus berupaya menggenjot pertumbuhan ekonomi dengan berbagai kebijakan yang akan ditempuh.
"Komentar saya, 5,2 persen adalah sesuatu yang bisa dicapai. Pemerintah akan terus melakukan upaya dengan seluruh kebijakan dan instrumen yang ada agar momentum bisa terus terealisasi," kata Sri Mulyani dalam konferensi persnya di Kementerian Keuangan, Jakarta, Selasa, 22 Maret 2017.
Baca Juga: Sri Mulyani: Indonesia Mampu Menjaga Pertumbuhan...
Sri Mulyani berharap sumber pertumbuhan dari konsumsi masyarakat tetap terjaga. Dia menargetkan konsumsi bisa tumbuh 5 persen tahun ini. Dia juga berharap pertumbuhan investasi mencapai 6 persen pada 2017. "Kalau itu dilakukan dengan belanja pemerintah yang lebih baik tahun ini, permintaan domestik akan lebih kuat."
Hari ini, Bank Dunia mengumumkan proyeksinya untuk pertumbuhan ekonomi Indonesia. Bank Dunia memperkirakan produk domestik bruto (PDB) riil Indonesia akan tumbuh 5,2 persen pada 2017. Angka tersebut lebih tinggi daripada pertumbuhan ekonomi tahun lalu yang mencapai 5,02 persen.
Kepala Perwakilan Bank Dunia di Indonesia, Rodrigo Chaves, menjelaskan, salah satu faktor pendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia adalah konsumsi rumah tangga yang meningkat. Tumbuhnya konsumsi masyarakat terjadi karena rupiah stabil, sehingga mampu meningkatkan kepercayaan konsumen.
Baca: Tahun Depan Pertumbuhan Ekonomi Ditargetkan 6 Persen
Rodrigo juga mengatakan upah riil lebih tinggi dan angka pengangguran terus turun. Hal tersebut mendukung peningkatan daya beli konsumen. Pertumbuhan investasi swasta pun diperkirakan meningkat dengan pulihnya harga komoditas. Naiknya harga komoditas akan mengurangi risiko fiskal dan meningkatkan belanja pemerintah.
ANGELINA ANJAR SAWITRI