TEMPO.CO, Jakarta -PT Sarana Multi Infrastruktur akan kembali menerbitkan obligasi pada semester II tahun ini. Direktur Utama PT SMI, Emma Sri Martini, mengatakan penerbitan surat utang ini merupakan kelanjutan dari penawaran umum berkelanjutan sebesar Rp 30 triliun, yang diluncurkan perseroan pada 2016 lalu.
Emma berujar, penerbitan obligasi oleh PT SMI baru akan dilakukan pada semester II karena perusahaan baru saja mendapatkan penyertaan modal negara pada akhir Desember lalu. "Mungkin kuartal III atau kuartal IV paling cepat," kata Emma di Hotel Ritz-Carlton, Jakarta Selatan, Selasa, 22 Maret 2017.
Baca: Pemerintah Buka Kesempatan Swasta Berinvestasi di Infrastruktur
Pada tahap I, menurut Emma, PT SMI telah menerbitkan obligasi sebesar Rp 5 triliun. Pada semester II nanti, nilai penerbitan akan mengikuti kebutuhan dana PT SMI. "Kalau kebutuhannya Rp 5 triliun dulu ya kami issue Rp 5 triliun dulu. Bulan berikutnya atau dua bulan berikutnya, kalau memang penyerapannya cepat, kami issue lagi."
Emma menambahkan obligasi korporasi yang akan diterbitkan oleh PT SMI merupakan obligasi dalam mata uang rupiah. Perseroan belum berencana menerbitkan obligasi dalam mata uang dolar Amerika Serikat tahun ini. "Kebutuhan pembiayaan masih didominasi rupiah. Mungkin dolar tahun depan, nanti kami lihat dulu," katanya.
Baca: WIKA Teken Lima Kontrak Infrastruktur dengan Sulut
Dalam sambutannya di acara Sewindu PT SMI, Emma mengumumkan rencana itu dan meminta dukungan dari pemegang saham. "Ke depan, kami akan memperkuat pembiayaan, terutama dari instrumen pasar modal dan mobiliasi sumber-sumber dana domestik, khususnya dana pensiun yang cocok untuk membbiayai infrastruktur."
Dalam acara ini, Menteri Keuangan Sri Mulyani meminta manajemen untuk menggandeng pemerintah daerah dan swasta dalam meraup pendanaan baru. Dia juga berpesan agar manajemen memantau penggunaan dana agar tidak terjadi mark-up dan korupsi anggaran proyek.
ANGELINA ANJAR SAWITRI