TEMPO.CO, Jakarta - Bank Negara Indonesia (BNI) Syariah akan meluncurkan produk pembiayaan properti Griya Swakarya dalam waktu dekat ini. Direktur BNI Syariah Imam Teguh Saptono mengatakan, sebagai permulaan, Griya Swakarya akan ditawarkan di beberapa titik di Jabodetabek, Jawa Timur, dan Jawa Tengah.
"Ini akan dijadikan sebagai pilot project awal dari Griya Swakarya. Harapannya, ini bisa menjadi alternatif yang baik," kata Imam saat ditemui di Wisma Antara, Jakarta, Selasa, 21 Maret 2017.
Baca Juga:
Tahun ini, menurut Imam, pembiayaan perumahan melalui produk Griya Swakarya tersebut ditargetkan mencapai Rp 200 miliar. "Ada pembatasan dari OJK. Kalau proyek itu berada di Jabodetabek, maksimum satu titik Rp 20 miliar. Kalau di luar Jabodetabek, Rp 10 miliar," tuturnya.
Imam menjelaskan, pembatasan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) tersebut dimaksudkan untuk menghindari terjadinya concentration risk atau resiko yang timbul akibat pemberian kredit yang terkonsentrasi. "Karena ini kan baru pertama kalinya bank syariah memiliki aset di dalam neracanya," kata Imam.
Ke depannya, menurut Imam, pengembangan produk Griya Swakarya tidak hanya menyasar perumahan tetapi juga properti non rumah, seperti universitas, sekolah, klinik, rumah sakit, dan lain-lain. "Mudah-mudahan di awal April ada beberapa proyek yang bisa kami lakukan pembiayaan melalui Griya Swakarya."
Griya Swakarya merupakan model bisnis baru oleh perbankan syariah di bidang properti. Melalui model bisnis ini, bank bertindak sebagai pengembang dengan menyediakan rumah bagi calon nasabah. Fasilitas yang diberikan antara lain pembangunan lahan, renovasi, dan pelepasan aset.
Perjanjian yang digunakan dalam pembiayaan tersebut adalah murni jual beli antara pihak bank dengan calon nasabah. Diharapkan, dengan adanya model bisnis yang baru ini, calon nasabah yang ingin memiliki rumah bisa mendapatkan kemudahan, terutama dalam hal pembiayaan.
ANGELINA ANJAR SAWITRI