Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

NTT Siap Jadi Sentra Garam Untuk Pasok Kebutuhan Nasional

image-gnews
Petani garam. ANTARA/Saiful Bahri
Petani garam. ANTARA/Saiful Bahri
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur Nusa Tenggara Timur Frans Lebu Raya mengatakan daerahnya siap menjadi sentra produksi garam untuk memenuhi kebutuhan nasional yang selama ini masih didatangkan dari luar (impor).

"Secara potensi, produksi garam kita sangat besar bahkan dua kali produksi garam di Madura, kalau di Madura 60 ton per hektare di sini 120 ton per hektare." katanya di Kupang, Jumat, 17 Maret 2017.

Gubernur dua periode itu mengatakan, saat ini Perusahaan Negara (PN) Garam tengah menggarap 400 hektare di Teluk Kupang dan sudah menghasilkan, 1 hektare bisa mencapai 120 ton. "Hasil produksi garam tersebut juga berkualitas tinggi karena didukung dengan kondisi laut yang biru dan panasnya panjang," katanya pula.

Dia mengatakan, sebelumnya telah melakukan rapat khusus dengan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan untuk membicarakan khusus tentang potensi garam di NTT.

Saat ini, katanya, Indonesia masih mengimpor garam dari luar dengan besaran mencapai 6 juta ton per tahun. "Pemerintah ingin agar angka impor bisa turun signifikan dengan mengandalkan dari dalam negeri dan karena itu lahan yang paling cocok di Nusa Tenggara Timur," katanya.

Pemerintah membutuhkan kira-kira 20 ribu hektare untuk mengurangi secara signifikan impor garam dari luar ke Indonesia.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Gubernur Lebu Raya menjelaskan, potensi garam yang dimiliki yakni di Kabupaten Malaka sekitar 30.000 hektare, di Teluk Kupang 8000 hektare, Kabupaten Rote sekitar 1.000 hektare. Kabupaten Ende 2.000 hektare, di Reo hampir 5.000 hektare, dan Nagekeo sekitar 1000 hektare.

Khusus untuk produksi garam industri di Nagekeo, pemerintah telah bersepakat agar PN garam bisa mengambil alih. Hal itu dikarenakan produksi garam yang bekerja sama dengan pihak Australia itu sudah tidak berjalan selama 11 tahun sehingga harus diambil alih.

"Saya tidak yakin kalau kita kasih Australia yang bikin karena sudah 11 tahun tidak jalan. Karena kalau dia bikin di sini ekpor dari negaranya ke Indonesa menjadi terhambat," katanya.

Gubernur Lebu Raya mengatakan, pemerintahannya optimistis potensi garam setempat bisa dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan nasional dalam mendukung swasembada garam. "Kalau butuh 20 ribu hektare maka NTT sangat memungkinkan yang penting ada kemauan kita untuk mulai membangun untuk garam," katanya.

ANTARA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Berapa Banyak Natrium alias Garam yang Dibutuhkan Tubuh Saban Hari?

23 hari lalu

Ilustrasi menaburkan garam. shutterstock.com
Berapa Banyak Natrium alias Garam yang Dibutuhkan Tubuh Saban Hari?

Natrium alias garam akan merusak tubuh jka dikonsumsi secara berlebihan, akan tetapi kandungan ini nyatanya pun dibutuhkan untuk tubuh


Tambahan Asam Folat pada Garam Dapat Cegah Cacat Bawaan

37 hari lalu

Ilustrasi menaburkan garam. shutterstock.com
Tambahan Asam Folat pada Garam Dapat Cegah Cacat Bawaan

Melengkapi garam meja dengan asam folat menjadi strategi diet baru untuk lebih melindungi terhadap cacat bawaan.


Tanda-tanda Tubuh Anak Terlalu Banyak Mengandung Garam

49 hari lalu

Ilustrasi garam. Shutterstock
Tanda-tanda Tubuh Anak Terlalu Banyak Mengandung Garam

Peningkatan asupan garam dapat menghambat kesehatan anak dalam beberapa cara.


Produksi Garam Nasional Lampaui Target

51 hari lalu

Produksi Garam Nasional Lampaui Target

Produksi terbesar diperoleh dari sektor produksi garam rakyat yang mencapai 2,2 juta ton,


Mengenal Garam Celtic dan Manfaatnya bagi Kesehatan

10 Februari 2024

Ilustrasi garam. Shutterstock
Mengenal Garam Celtic dan Manfaatnya bagi Kesehatan

Dipanen secara alami, garam celtic kaya akan magnesium dan mengandung semua mineral yang biasanya hilang dalam garam biasa.


Makanan Instan Tinggi Garam, Ahli Gizi Berpesan Demikian

23 Januari 2024

Ilustrasi menaburkan garam. shutterstock.com
Makanan Instan Tinggi Garam, Ahli Gizi Berpesan Demikian

Makanan instan meski terkesan tidak asin tetap mengandung pengawet yang tinggi natrium, mineral yang ditemukan pada garam.


Pelengkap Berbagai Masakan, Ini Plus Minus Kecap bagi Kesehatan

19 Januari 2024

Ilustrasi kecap manis.
Pelengkap Berbagai Masakan, Ini Plus Minus Kecap bagi Kesehatan

Kecap punya manfaat buat kesehatan dan sebaliknya. Sisi positifnya, kecap tinggi antioksidan dan zat-zat antimikroba. Apa negatifnya?


Ini Dampak Terlalu Banyak Mengonsumsi Makanan Asin

18 Januari 2024

Ilustrasi menaburkan garam. shutterstock.com
Ini Dampak Terlalu Banyak Mengonsumsi Makanan Asin

Mengonsumsi terlalu banyak makanan asin dapat menyebabkan bahaya seperti kembung, hipertensi, hingga ginjal.


5 Gejala Terlalu Banyak Mengonsumsi Makanan Asin

18 Januari 2024

Ilustrasi menaburkan garam. shutterstock.com
5 Gejala Terlalu Banyak Mengonsumsi Makanan Asin

T erlalu banyak mengonsumsi makanan asin dapat membawa risiko kesehatan yang serius karena kandungan garam yang berlebihan.


Cerita dari Atas Awan: Melihat Proses Modifikasi Cuaca untuk Cegah Jabodetabek Banjir

11 Januari 2024

Kapten Kristoforus Kresna Sejati dan Co-Pilot Muhammad Royyan Almadani dalam operasi Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) di laut barat daya Ujung Kulon, Banten, Rabu, 10 Januari 2023. Penerbangan menggunakan pesawat Cassna 208B Grand Caravan dengan membawa garam seberat satu ton. TEMPO/Savero Aristia Wienanto
Cerita dari Atas Awan: Melihat Proses Modifikasi Cuaca untuk Cegah Jabodetabek Banjir

Tempo berkesempatan mengikuti operasi teknologi modifikasi cuaca (TMC)