TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Utama PT Pos Indonesia Gilarsi Wahyu Setijono mengatakan 90 persen barang dari transaksi e-commerce dikirim dari wilayah-wilayah yang ada di Pulau Jawa. Untuk daerah tujuan pun, 60-70 persen barang e-commerce dikirim ke daerah-daerah di Jawa.
"Density traffic sangat luar biasa di Jawa. Kalau kami menggunakan udara saja, itu akan sangat terbatas, hanya di kota yang ada bandara besarnya. Artinya, transportasi darat harus benar-benar diperbaiki," ujar Gilarsi di Kementerian Koordinator Perekonomian, Jakarta, Rabu, 15 Maret 2017.
Baca: Kembangkan E-Commerce, PT Pos Gaet Perusahaan ...
Untuk membenahi masalah itu, Gilarsi mengaku telah bertemu dengan PT Kereta Api Indonesia. Ia membuka peluang kerja sama dengan KAI untuk membuat hub di beberapa stasiun. Tujuannya adalah mempercepat pengiriman barang melalui kereta yang didedikasikan khusus bagi angkutan logistik.
Namun, karena proyek infrastruktur membutuhkan anggaran yang tidak sedikit, Pos Indonesia akan menawarkan proyek tersebut kepada para investor. Saat ini, Pos Indonesia baru akan menyusun blueprint dari proyek itu. "Kami akan jual itu sebagai commercial model," tutur Gilarsi.
Menurut Gilarsi, Pos Indonesia tidak berencana meminta penanaman modal negara dari pemerintah. Karena itu, nilai investasi yang akan ditawarkan kepada investor harus masuk akal. "Begitu masuk akal, kami bisa ngomong sama investor atau kami bisa jual bond (obligasi)."
Simak: Modernisasi Sistem Logistik, Pos Indonesia Kucurkan Rp ...
Gilarsi menuturkan sistem logistik bagi e-commerce harus digarap serius. Saat ini, e-commerce berkontribusi 20-25 persen dari total pendapatan Pos Indonesia yang mencapai Rp 4,9 triliun pada 2016. Sedangkan pertumbuhannya mencapai 40 persen.
ANGELINA ANJAR SAWITRI