TEMPO.CO, New York - Harga minyak dunia memperpanjang penurunannya pada Selasa (Rabu pagi WIB, 15 Maret 2017), setelah Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) melaporkan kenaikan persediaan minyak mentah global.
Simak: Elia Massa Manik Jadi Bos Pertamina yang Baru
Dalam laporan bulanan yang dirilis pada Selasa, 14 Maret 2017, OPEC mengatakan stok minyak di negara-negara industri naik pada Januari menjadi 278 juta barel, di atas rata-rata lima tahun, karena pasokan minyak serpih (oil shale) Amerika Serikat dan pasokan non-OPEC lainnya meningkat.
Baca: Ini Pandangan Sri Mulyani tentang Ekonomi Indonesia di 2045
Para analis mengatakan data pasokan yang meningkat menimbulkan kekhawatiran pasar atas melimpahnya pasokan global, yang membebani harga minyak.
Patokan Amerika Serikat, minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman April, turun 0,68 dolar Amerika menjadi menetap di US$ 47,72 per barel di New York Mercantile Exchange.
Sementara itu, patokan global, minyak mentah Brent, untuk pengiriman Mei kehilangan 0,45 dolar Amerika menjadi ditutup pada US$ 50,90 per barel di London ICE Futures Exchange.
ANTARA