TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan cukup banyak proyek yang terbangun dan program yang tercapai pada 2016 walaupun anggaran sempat dipangkas dan mengalami berbagai penyesuaian. Menurut dia, tahun lalu, Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara terserap 84 persen.
Sri Mulyani menuturkan, pada 2016, sepanjang 2.529 kilometer jalan raya telah dibangun dan direkonstruksi. Selain itu, pemerintah telah membangun 3 bandar udara baru, 37 bendungan baru, 850 hektare drainase, 10,6 kilometer jembatan baru, 33 kilometer jalur kereta api baru, serta 1,11 juta unit rumah susun dan rumah khusus.
Baca: Antisipasi Pertemuan The Fed, Rupiah Berpotensi Kembali Melemah
Menurut Sri Mulyani, penyerapan anggaran di sektor pangan juga mencapai 84 persen. "Output-nya adalah 3,7 juta hektare area tanaman padi, jagung, dan kedelai serta 4.500 ekor sapi indukan. Menteri Pertanian juga mengadakan 148.800 unit alat mesin pertanian," kata dia di Gedung Dhanapala, Jakarta, Selasa malam, 14 Maret 2017.
Anggaran pendidikan, menurut Sri Mulyani, terserap 89 persen. Dengan anggaran itu, 20,7 juta siswa telah menerima Kartu Indonesia Pintar (KIP), 324 ribu siswa mendapat beasiswa Bidikmisi, 8 juta siswa menerima bantuan operasional sekolah (BOS), serta 823 ribu guru memperoleh tunjangan. "Dibangun pula 28.400 ruang kelas baru," tuturnya.
Baca: OJK Tak Tentukan Bunga Pinjaman Fintech, Lebih Tinggi dari Bank
Di bidang kesehatan, Sri Mulyani mengatakan anggaran digunakan untuk program Kartu Indonesia Sehat (KIS) dan terdapat 91,1 juta orang yang menerima kartu itu. "Kita juga telah mengeliminasi malaria di 247 kabupaten dan kota, melakukan imunisasi di 80,7 persen kabupaten dan kota, serta memberikan imunisasi dasar lengkap bagi 4 juta bayi," ucapnya.
Sedangkan bantuan sosial atau bansos terserap 20,9 persen. Dana tersebut, menurut Sri Mulyani, telah diberikan kepada 5,29 juta kartu keluarga penerima program keluarga harapan (PKH). "Ini menggambarkan komitmen pemerintah untuk menggunakan APBN dalam rangka mengakselerasi pembangunan," kata dia.
ANGELINA ANJAR SAWITRI