TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat menargetkan akan merehabilitasi tiga juta hektare jaringan irigasi yang rusak. Perbaikan ini untuk meningkatkan kualitas pelayanan jaringan irigasi.
" Pada tahun 2016, telah berhasil direhabilitasi 286.000 hektare dan tahun ini ditargetkan 325.000 hektare," kata Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono dalam keterangan tertulis, Sabtu 11 Maret 2017.
Baca Juga: Jaringan Irigasi Delta Brantas Akan Direhabilitasi
Dalam lima tahun, Kementerian PUPR juga menargetkan pembangunan irigasi baru seluas 1 juta hektar, dimana tahun 2016 telah menambah 53.000 hektar. Pada 2017 ditargetkan irigasi baru selesai 79.000 hektar.
Basuki mengatakan keberadaan jaringan irigasi yang handal menjadi salah satu faktor pendukung meningkatnya produktivitas usaha tani guna meningkatkan ketahanan pangan nasional dan kesejahteraan masyarakat khususnya petani.
Menurut Basuki, selama ini ketahanan pangan dan kesejahteraan petani dihadapkan pada beberapa permasalahan. Seperti meningkatnya ancaman kekeringan dan banjir sebagai dampak dari perubahan iklim global yang diperparah oleh rusaknya lingkungan, rendahnya keandalan air irigasi dimana hanya 11 persen luas irigasi permukaan yang airnya dijamin oleh waduk, sementara sisanya 89 persen dari sungai, air tanah maupun sumber air lainnya.
"Tantangan lainnya yang juga penting adalah kondisi dan fungsi prasarana irigasi permukaan nasional," ucap Basuki.
Simak: Kementerian PU Rehabilitasi 5 Daerah Irigasi di Jawa ...
Saat ini jumlah prasarana irigasi yang kondisinya belum optimal masih banyak, akibat kerusakan saluran maupun sedimentasi.
Sebagian besar merupakan jaringan irigasi kecil atau tersier yang dikelola provinsi dan kabupaten.
Terjadinya alih fungsi lahan pertanian menjadi perumahan dan lainnya juga menyebabkan saluran irigasi yang sudah dibangun menjadi tidak optimal. "Saya berharap seminar menghasilkan solusi bagi permasalahan air terutama irigasi, mengingat organisasi ini adalah organisasi profesi ilmiah yang bergerak di bidang irigasi. Inovasi di bidang irigasi untuk mendukung program ketahanan pangan pemerintah sangat dibutuhkan," tutur Basuki.
Gubernur Jambi, Zumi Zola memberikan apresiasi diselenggarakannya acara INACID di Jambi. Dikatakannya lahan irigasi rawa di Jambi seluas 50.000 hektare dan rata-rata adalah sawah tadah hujan.
Simak: Kementerian PUPR Perluas Saluran Irigasi di Kalimantan
Menurut Zumi, sawah yang ada di Jambi rawan terjadi kegagalan panen, ditambah lagi dengan adanya perubahan iklim dan alih fungsi lahan membuat para petani belum dapat meningkatkan kesejahteraannya. "Untuk itu seluruh jajaran Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten/Kota di Jambi mengharapkan dukungan Kementerian PUPR untuk dapat lebih banyak lagi membangun infrastruktur PUPR."
BISNIS.COM