TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan, Askolani mengatakan pemerintah mempertimbangkan untuk menyuntikkan dana Penyertaan Modal Negara (PMN) tambahan untuk proyek kereta ringan atau light rail transit Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi.
"Nanti akan kita lihat kalau ini harus ada tambahan PMN lagi, kemungkinan di 2018," ujar Askolani saat ditemui di kantor Kementerian Keuangan, Jakarta, Jumat, 10 Maret 2017.
Baca Juga: Kepentok Biaya, Ini Kondisi Terakhir Proyek LRT
Askolani menjelaskan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2016, pemerintah telah mengucurkan PMN untuk Adhi Karya senilai Rp 1,4 triliun. Kemudian untuk PT Kereta Api Indonesia (KAI) dalam proyek LRT Palembang sebanyak Rp 2 triliun.
"PMN sekarang kan sudah ada, ini yang menjadi modal awal," ucapnya lagi. Namun, Askolani masih enggan menyebutkan kisaran jumlah tambahan PMN yang akan dikucurkan. "Intinya itu Insya Allah bisa jalan."
Askolani merasa yakin kucuran tambahan dana PMN itu akan lancar disetujui. "Harus yakin kan demi kepentingan publik untuk percontohan yang bagus."
Simak: Sri Mulyani Pilih Beberapa Opsi Proyek LRT
Adapun perkembangan fisik pembangunan prasarana kereta ringan LRT Palembang pada terhitung 31 Januari 2017 sudah mencapai 35 persen. Sementara perkembangan pembangunan LRT Jabodebek mencapai 12 persen.
Untuk lintas Cawang-Cibubur mencapai 19,18 persen, lintas Cawang-Dukuh Atas 1,21 persen dan lintas Cawang-Bekasi Timur mencapai 6,95 persen.
GHOIDA RAHMAH