TEMPO.CO, Jakarta - Perwakilan Gerakan Solidaritas Peduli Freeport Arland Suruan mengatakan hanya Freeport yang memberikan andil besar bagi pengembangan masyarakat Papua. Dia menganggap tak ada perusahaan lain yang memberikan begitu banyak bagi masyarakat seperti Freeport.
"Satu-satunya perusahaan di Indonesia dan itu perusahaan asing pula yang memberi andil besar bagi masyarakat Papua," kata Arland Suruan saat ditemui di Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman, Jakarta Pusat, Kamis 9 Maret 2017.
Arland Suruan menuturkan Freeport jauh lebih memiliki perhatian kepada masyarakat Papua dibandingkan BUMN. Dia menambahkan kalau pihaknya meragukan BUMN bisa melakukan, apa yang telah dilakukan Freeport. "Saat teman-teman (wartawan) bertanya apakah BUMN bisa melakukan lebih, maaf kalau kami ragu."
Baca: Ikut Seleksi OJK, Direktur BI dan BEI Kena Cecar
Selain itu, Arland merasa Freeport merupakan perusahaan yang mau mengakui dan mengakomodir hak-hak orang asli Papua. "Pertanyaannya siapakah yang lebih nasionalis, perusahaan AS atau perusahaan nasional," ucap Arland.
Baca Juga:
Perwakilan bernama Betty Ibo mengatakan sejauh ini hanya Freeport, yang bisa mempekerjakan orang yang tak bisa membaca dan menulis. Dia merasa Freeport melakukan itu, terlebih orang-orang diberikan gaji yang di atas rata-rata provinsi.
Simak: Proyek Tanggul Pantai Jakarta Ditargetkan Rampung Tahun Ini
Betty mengungkapkan Freeport banyak memberikan program literasi kepada masyarakat Papua, dari mulai tentang pengembangan engineer sampai di level top management. "Itu meratas sekali, hanya Freeport yang bisa."
Sementara perwakilan lainnya Virgo Salossa mengatakan kalau Freeport tak ada di Papua, kemungkinan Papua akan jauh lebih tertinggal dari saat ini. "Katanya (Freeport) tak pernah memberikan kontribusi, pernahkah berpikir kalau tak ada Freeport bagaimana," ujar Virgo.
DIKO OKTARA