TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono mengatakan, setelah selesai mengerjakan Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Skouw, Papua, pihaknya juga akan membangun sarana untuk memenuhi kebutuhan air bersih dan ketahanan pangan.
Upaya yang dilakukan adalah dengan menyiapkan pembangunan Bendungan Baliem dengan daya tampung 200 juta meter kubik dan potensi pembangkit listrik 50 megawatt (MW). “Rehabilitasi irigasi dilakukan secara padat karya yang melibatkan perkumpulan petani pemakai air,” kata Basuki, dalam keterangan tertulisnya, Senin, 6 Maret 2017.
Baca Juga: Kementerian PUPR Tinjau Tiga Ruas Jalan Trans-Papua
Basuki menambahkan, pembangunan di sektor perumahan juga dilakukan. Salah satunya memperbaiki rumah-rumah yang tidak layak huni melalui program rumah swadaya. Papua dan Papua Barat masing-masing ditargetkan harus membangun 3.500 unit. “Selain itu, ada program rumah khusus yang dibangun untuk nelayan, tenaga medis, dan pemuka agama," ucapnya.
Selanjutnya, Basuki menjelaskan, untuk meningkatkan kualitas permukiman, dilakukan penanganan kawasan melalui program Kota tanpa Kumuh (KOTAKU), yang menjangkau 41 kelurahan di Sorong dan Manokwari Barat. Adapun total dana APBN dari Kementerian Pekerjaan Umum untuk membangun infrastruktur di Papua dan Papua Barat tahun ini sebesar Rp 7,61 triliun, belum termasuk dana alokasi khusus (DAK) sebesar Rp 2,18 triliun.
Simak: Kementerian PUPR Bangun Drainase Setiap Ruas Jalan ...
“Meskipun dana yang dialokasikan cukup besar, belum mencukupi untuk semua program yang dibutuhkan,” ujar Basuki. Terlebih tantangan alam yang ekstrem dalam pembangunan infrastruktur Papua dan Papua Barat, yang akan terus didorong untuk kesejahteraan masyarakat.
GHOIDA RAHMAH