Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Bisnis Homestay di Bromo-Tengger-Semeru Naik Signifikan  

Editor

Saroh mutaya

image-gnews
Warga berbondong menaiki kawah gunung berapi, gunung Bromo guna mengikuti upacara Yadnya Kasada di Probolinggo, 20 Juli 2016. Upacara Yadnya Kasada merupakan upacara sesajen untuk Sang Hyang Widhi dan para leluhur yang digelar setiap bulan Kasada atau hari-14 dalam penanggalan kalender tradisional Hindu Tengger. REUTERS
Warga berbondong menaiki kawah gunung berapi, gunung Bromo guna mengikuti upacara Yadnya Kasada di Probolinggo, 20 Juli 2016. Upacara Yadnya Kasada merupakan upacara sesajen untuk Sang Hyang Widhi dan para leluhur yang digelar setiap bulan Kasada atau hari-14 dalam penanggalan kalender tradisional Hindu Tengger. REUTERS
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Percepatan pembangunan homestay di salah satu destinasi prioritas Kementerian Pariwisata (Kemenpar) yakni Bromo –Tengger-Semeru, Jawa Timur terus mengalami perkembangan signifikan.

Pemerintah Indonesia di bawah naungan Kementerian Pariwisata memiliki tiga program prioritas untuk menggenjot kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) yakni melalui program pemasaran go digital, air connectivity, dan homestay.

”Sejauh ini yang sudah terlapor terbangun sekitar 135 homestay, jelas ini kabar menggembirakan bagi destinasi Bromo dan sekitarnya. Proses pembangunannya masih terus berjalan,” ujar Ketua BPC Perhimpunan Hotel dan Restaurant Republik Indonesia (PHRI) Kabupaten Probolinggo Digdoyo Djamaluddin, mengutip keterangan resminya, Senin, 6 Maret 2017.

Lebih lanjut, Digdoyo mengatakan menjamurnya pembangunan homestay yang ada di Bromo dan sekitarnya diharapkan menjadi momentum untuk semua pihak bersinergi dalam membangun pariwisata Indonesia.

Tak hanya itu, ketersediaan homestay dengan kuantitas yang cukup banyak nantinya dapat mengakomodir semua keperluan dan permintaan tamu yang datang. ”Contohnya jika memang ada rombongan besar yang datang dan memerlukan kamar banyak, tentu keberadaan homestay sangat membantu hotel. Ini yang dibilang sinergitas yang positif. Namun semua harus berjalan dengan aturan yang baik,” ucapnya.

Ke depan, dirinya mengharapkan adanya kepastian peraturan dan kewenangan yang bisa menjadi kerangka acuan pembangunan homestay sehingga dapat terorganisir dengan baik dan tertib. Nantinya instansi terkait, ucapnya, harus terus mensosialisasikan kepada asosiasi maupun pelaku wisata Bromo dan terus membenahi kekurangannya agar masa depan pariwisata di Bromo terus menjadi lebih baik, termasuk juga dengan keberadaan homestay.

Sebelumnya, Kementerian Pariwisata menargetkan pembangunan homestay di desa prioritas sebanyak 100.000 unit pada 2019. Khusus untuk tahun ini, pembangunan homestay diharapkan dapat menyentuh angka 20.000 unit.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sebanyak 10 destinasi ‘Bali Baru’ pun diprioritaskan untuk dikembangkan antara lain Danau Toba (Sumatera Utara), Tanjung Lesung (Banten), Kepulauan Seribu (DKI Jakarta), Candi Borobudur (Jawa Tengah), Gunung Bromo-Tengger-Gunung Semeru (Jawa Timur), Labuan Bajo (Nusa Tenggara Timur), Mandalika (Nusa Tenggara Barat), Wakatobi (Sulawesi Tenggara), dan Morotai (Maluku Utara) dan Tanjung Kelayang (Belitung).

“Banyak pihak yang mengeluh ketika ada event besar, terutama yang berskala internasional, mereka sulit menemukan akomodasi yakni hotel. Saya rasa ini nice problem karena menciptakan peluang bagi kehadiran homestay rakyat,” kata Menteri Pariwisata Arief Yahya.

Menurut dia, solusi jangka pendek yang bisa ditawarkan untuk mengatasi keterbatasan jumlah hotel adalah mengembangkan industry homestay di sekitar kawasan yang menjadi lokasi wisata tersebut.

Dalam jangka panjang, tingginya permintaan tersebut akan dilirik oleh pengusaha perhotelan untuk membangun hotel atau sarana pariwisata lainnya di suatu daerah. Tak hanya itu, agenda pariwisata yang konsisten dan berskala besar merupakan faktor kepastian bisnis bagi para pengusaha swasta yang bergerak di sektor pariwisata.

BISNIS.COM

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Sarapan Bareng Erick Thohir, Sultan HB X Bahas Borobudur Sampai Jalan Tol

21 Februari 2022

Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X bertemu dan sarapan bersama Menteri BUMN Erick Thohir di Komplek Kepatihan DIY Senin, 21 Februari 2022. Dok. pemda DIY
Sarapan Bareng Erick Thohir, Sultan HB X Bahas Borobudur Sampai Jalan Tol

Gubernur DIY Sultan HB X dan Menteri BUMN Erick Thohir juga melakukan pertemuan dan pembicaraan empat mata secara tertutup.


Proyek Penataan Pulau Rinca Capai 94 Persen, tapi Tak Bisa Selesai Tepat Waktu

29 Juli 2021

Seekor komodo melintas di dekat pengunjung di Pulau Rinca, Kawasan Taman Nasional Komodo, Nusa Tenggara Timur, Ahad, 14 Oktober 2018. Sementara di Pulau Komodo populasinya berjumlah sekitar 1.300 ekor. TEMPO/Tony Hartawan
Proyek Penataan Pulau Rinca Capai 94 Persen, tapi Tak Bisa Selesai Tepat Waktu

Pemerintah tengah melakukan penataan sarana dan prasarana wisata di Pulau Rinca untuk membuat kawasan wisata komodo yang terintegrasi.


Kemenhub Anggarkan Rp 1,2 T untuk Bangun Pariwisata Borobudur

6 Februari 2020

Kawasan Candi Borobudur masuk ke daftar lima Destinasi Super Prioritas (DSP) program pemerintah. Pemerintah telah menganggarkan biaya Rp2,1 triliun untuk meningkatkan potensi wisata di kawasan Candi Borobudur. Semenjak ditetapkan sebagai DSP pada Juli 2019 lalu, sejumlah acara bertaraf internasional kerap digelar di kawasan ini, salah satunya, Borobudur Marathon 2019. dok.TEMPO
Kemenhub Anggarkan Rp 1,2 T untuk Bangun Pariwisata Borobudur

Kementerian Perhubungan mengalokasikan anggaran sebesar Rp 1,2 triliun untuk membangun infrastruktur pariwisata di Borobudur.


Dukung Pariwisata, PUPR Akan Bangun Trans Bangka Belitung

3 September 2019

Pantai Tanjung Tinggi, Belitung. Shutterstock
Dukung Pariwisata, PUPR Akan Bangun Trans Bangka Belitung

Kementerian PUPR menyatakan, Trans Babel terdiri atas Trans-Bangka sepanjang 440 kilometer dan Trans-Belitung sepanjang 390 kilometer.


Dukung Danau Toba, Kemenhub Bangun 2 Kapal Ro-Ro dan 5 Dermaga

14 Oktober 2017

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi melakukan kunjungan kerja di Stasiun Tebet, Jakarta Selatan, 23 Juli 2017. Tempo/Destrianita
Dukung Danau Toba, Kemenhub Bangun 2 Kapal Ro-Ro dan 5 Dermaga

Kemenhub mendukung Danau Toba sebagai tujuan pariwisata dunia.


Genjot Pariwisata, Jokowi: Pelabuhan Internasional Mendesak

4 Oktober 2017

Presiden Jokowi saat memberikan keterangan pers terkait perkembangan situasi di Rakhine State, Myanmar, 3 September 2017. Presiden mengecam segala bentuk kekerasan etnis di Myanmar. TEMPO/Subekti.
Genjot Pariwisata, Jokowi: Pelabuhan Internasional Mendesak

Ketiadaan pelabuhan internasional menjadi perhatian Presiden Jokowi karena bakal mempengaruhi jumlah wisatawan mancanegara.


Dukung Pariwisata, Kemenhub Genjot Pembangunan Infrastruktur di 3 Destinasi

1 Oktober 2017

Bandara Kulon Progo
Dukung Pariwisata, Kemenhub Genjot Pembangunan Infrastruktur di 3 Destinasi

Bandar Udara di Kulonprogo ditargetkan mulai beroperasi pada 2019 untuk mendukung pariwisata di Yogyakarta, Solo, dan Semarang.


Gaet Lebih Banyak Turis, Desa Gamelan Wirun Gandeng UGM dan Hotel  

22 September 2017

Pekerja menyiapkan perapian untuk proses pembuatan gamelan di Wirun, Sukoharjo. Pembuatan peralatan gong itu diawali dengan ritual khusus. Tempo/Ahmad Rafiq
Gaet Lebih Banyak Turis, Desa Gamelan Wirun Gandeng UGM dan Hotel  

Desa Wirun yang dikenal dengan industri gamelannya menggandeng Universitas Gadjah Mada dan Jogjakarta Plaza hotel untuk meningkatkan pariwisata.


Garap Potensi Wisata, Kota Tangerang Luncurkan E-Plesiran  

16 Agustus 2017

Google Maps. Google.com
Garap Potensi Wisata, Kota Tangerang Luncurkan E-Plesiran  

E-Plesiran juga terintegrasi dengan Google Maps yang bisa diakses masyarakat luas.


Patung Banteng Wulung di Gedung BEI Jadi Ikon Baru Pariwisata DKI

13 Agustus 2017

Direktur Utama PT Bursa Efek Indonesia Tito Sulistio, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution foto bersama di patung ikon pasar modal Banteng Wulung yang di halaman gedung BEI, Jakarta Selatan, Ahad, 13 Agustus 2017. Tempo/Destrianita
Patung Banteng Wulung di Gedung BEI Jadi Ikon Baru Pariwisata DKI

Patung Banteng Wulung seberat tujuh ton berasal dari kayu fosil berusia2,5 juta tahun.