TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah akan menyebar prototipe mobil pedesaan ke 34 provinsi di Indonesia. “Nanti bisa di-share ke 34 provinsi. Tiap provinsi dapat satu untuk diuji coba,” ujar Direktur Jenderal Industri Kecil Menengah Kemenperin Gati Wibawaningsih dalam diskusi di Jakarta, Jumat, 3 Maret 2017. “Maka, Kemenperin menggandeng Kementerian Pedesaan untuk membahas anggaran.”
Gati menjelaskan, Kementerian Perindustrian pada awalnya akan membongkar mobil pedesaan yang telah diproduksi untuk melihat komponen-komponen mobil yang bisa dibuat oleh IKM. “Nanti dibongkar mobil yang sudah jadi dan dilihat mana IKM yang bisa memproduksi komponennya,” tuturnya.
Pembongkaran mobil pedesaan tersebut akan dilaksanakan oleh Direktorat Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika selaku pembuat mobil pedesaan. “Jadi prototipenya itu yang membuat adalah Ditjen ILMATE. Nanti kami (IKM) menyuplai komponennya tersebut,” ujar Gati.
Mobil pedesaan ditargetkan rampung pada Agustus 2017 yang diharapkan mampu memudahkan aktivitas masyarakat di daerah dengan fungsinya sebagai alat angkut hasil pertanian dan perkebunan. "IKM kita sudah banyak yang mampu memproduksi komponen untuk otomotif. Misalnya, IKM yang berasal dari sentra logam di daerah Ceper, Klaten dan Tegal, Jawa Tengah," kata Gati.
Kemenperin mencatat, sebanyak 300 IKM di sentra logam Ceper, Jawa Tengah telah menyerap tenaga kerja 3.200 orang. Di sentra IKM logam Tegal, tercatat lebih dari 2.929 unit usaha dengan jumlah tenaga kerja mencapai 1.500 orang memproduksi komponen untuk mesin pertanian, perkapalan, mesin berat, dan otomotif.
Mobil pedesaan ini nantinya bisa difungsikan juga antara lain untuk mesin perontok padi, penggiling biji-bijian hingga mesin pengolah sampah. "Kalau banyak peternakan, maka yang diperlukan adalah untuk mengolah untuk jadi pupuk kandang," ucap Gati.
ANTARA